Dunia, Kesehatan

Rumah Sakit Turkiye di Lebanon mulai rawat pasien korban serangan Israel

Fasilitas medis itu segera akan melakukan operasi dan mengobati luka bakar, sementara 8 rumah sakit di Lebanon sudah tidak lagi beroperasi, kata anggota Komite Kesehatan segera

Wassim Samih Seifeddine, Muhammad Emin Canik  | 07.11.2024 - Update : 07.11.2024
Rumah Sakit Turkiye di Lebanon mulai rawat pasien korban serangan Israel

SIDON, Lebanon 

Serangan brutal Israel di Lebanon telah menyebabkan delapan rumah sakit tidak dapat beroperasi, orang-orang yang sakit dan terluka mulai dialihkan ke Rumah Sakit Turkiye yang baru diperluas fungsinya di kota Sidon.

Dibangun atas bantuan dari pemerintah Turkiye setelah perang Israel-Lebanon tahun 2006, fasilitas tersebut dirancang untuk menangani luka bakar dan cedera lain terkait dengan kecelakaan.

Meski baru selesai dibangun pada 2010, pekerjaan masih berlangsung untuk melengkapinya secara menyeluruh agar siap beroperasi.

Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad mengatakan kepada Anadolu bahwa pembukaan sebagian Rumah Sakit Turkiye dilakukan pada saat-saat yang kritis karena serangan Israel telah mengganggu sistem perawatan kesehatan dan menargetkan pekerja medis di seluruh Lebanon.

“Dalam kondisi sulit ini, di mana serangan Israel menargetkan sektor kesehatan dan personelnya di berbagai wilayah, pembukaan bagian Rumah Sakit Turki menjadi sangat penting,” kata Abiad.

Menteri tersebut mengatakan keputusan untuk membuka fasilitas medis baru saat fasilitas lainnya ditutup merupakan langkah yang diperlukan untuk memastikan perawatan kesehatan tetap dapat diakses oleh masyarakat Lebanon.

"Ketika musuh melumpuhkan satu rumah sakit, adalah tugas kita untuk membuka kembali rumah sakit yang lain," katanya.

 “Cara tercepat untuk membuka kembali rumah sakit ini adalah melalui gencatan senjata permanen, yang dituntut oleh Lebanon dan banyak negara lain,” tambah dia.

'Hadiah dari Ankara untuk Lebanon'

Pembukaan Rumah Sakit Turkiye tertunda karena perselisihan antara pemerintah kota Sidon dan Kementerian Kesehatan, kata Abdul Rahman Bizri, seorang anggota parlemen dan anggota Komite Kesehatan Parlemen.

“Rumah Sakit Turki, yang dimaksudkan untuk menawarkan layanan baru sebagai respons terhadap kerusakan yang disebabkan oleh serangan Israel tahun 2006, merupakan hadiah dari Ankara untuk Lebanon,” kata Bizri.

Setelah ledakan besar di pelabuhan Beirut pada tahun 2020, yang menewaskan lebih dari 200 orang, Turkiye setuju untuk mengoperasikan fasilitas tersebut, yang awalnya menyediakan perawatan rawat jalan untuk pasien kanker dan kesehatan umum.

Dengan dukungan terbaru dari Kementerian Kesehatan Lebanon, anggota parlemen tersebut mengatakan rumah sakit tersebut akan segera dapat melakukan operasi dan perawatan luka bakar dengan bantuan organisasi internasional.

Dalam ungkapan terima kasihnya kepada Ankara, dia mengatakan pemerintah Turkiye pada awalnya menanggung biaya konstruksi lebih dari USD20 juta dan menyumbang tambahan USD2 juta untuk mendukung operasi.

Sebelumnya, Abiad telah mengumumkan bahwa unit luka bakar akan dibuka di Rumah Sakit Turkiye untuk membantu merawat yang terluka sementara Israel terus melancarkan serangannya ke negara tersebut.

“Rumah sakit ini akan menjadi rujukan Lebanon untuk perawatan luka bakar,” kata Abiad dalam konferensi pers di Beirut.

Sejak dimulainya operasi darat Israel di Lebanon pada awal Oktober, sekitar 900 korban baru telah dirawat di rumah sakit, peningkatan 1,5 kali lipat dibandingkan dengan September, kementerian tersebut menambahkan.

Ketegangan regional meningkat karena serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 43.400 orang, sebagian besar dari mereka wanita dan anak-anak, menyusul serangan Hamas tahun lalu.

Ketika konflik menyebar ke Lebanon dengan Israel melancarkan serangan mematikan di seluruh negeri, lebih dari 3.000 orang telah tewas dan hampir 13.500 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.

Meski ada peringatan internasional bahwa kawasan Timur Tengah berada di ambang perang regional di tengah serangan gencar Israel terhadap Gaza dan Lebanon, Tel Aviv memperluas konflik pada 1 Oktober dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.