Sekitar 74.000 orang Yaman mengungsi pada 2021
Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan sebagian besar pengungsian diakibatkan oleh meningkatnya konflik

SANAA, Yaman
Lebih dari 74.000 warga Yaman telah mengungsi dari rumah mereka sejak awal tahun ini karena pertempuran yang sedang berlangsung di negara yang dilanda perang itu, kata Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) pada Selasa.
"Dari 1 Januari 2021 hingga 9 Oktober 2021, IOM Yaman memperkirakan bahwa 12.413 keluarga (74.478 Individu) telah mengalami perpindahan setidaknya sekali," kata IOM dalam sebuah pernyataan.
Lembaga yang mengurusi isu migrasi ini mengatakan pihaknya mendeteksi perpindahan 504 rumah tangga (3.024 individu) setidaknya sekali dalam periode antara 3 dan 9 Oktober.
“Sebagian besar kejadian pengungsian diakibatkan oleh meningkatnya konflik” di Marib (Yaman tengah), Shabwah (bagian tenggara) dan Al Bayda (Yaman tengah).
Dalam beberapa bulan terakhir, pemberontak Houthi telah meningkatkan serangan untuk menguasai provinsi Marib yang kaya minyak, salah satu benteng paling penting dari pemerintah yang sah dan rumah bagi markas besar Kementerian Pertahanan Yaman.
Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sanaa.
Koalisi yang dipimpin Saudi yang bertujuan untuk mengembalikan pemerintah Yaman telah memperburuk situasi, menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Setidaknya 233.000 orang tewas, hampir 80 persen atau sekitar 30 juta orang membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan, dan lebih dari 13 juta dalam bahaya kelaparan, menurut perkiraan PBB.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.