Sekjen NATO sebut mereka tak dapat pertahankan diri secara kolektif dalam 4/5 tahun dengan anggaran 2%
Jika pemerintahan baru AS tetap memasok Ukraina dari basis industri pertahanannya, Eropa harus siap membayar tagihannya, kata Sekjen NATO Mark Rutte
ANKARA
NATO tidak akan mampu mempertahankan dirinya dalam empat atau lima tahun ke depan jika mempertahankan tingkat pengeluaran pertahanan 2 persen, kata Sekretaris Jenderal Mark Rutte pada Kamis.
"Sebagian" - juga "mungkin sebagian besar" - "terima kasih" kepada Presiden AS Donald Trump selama masa jabatan pertamanya pada 2017, negara-negara NATO di Eropa "telah melihat peningkatan dalam pengeluaran ini," kata kepala NATO dalam sebuah diskusi panel di Forum Ekonomi Dunia di Davos.
“Dan dia merasa bahwa pada dasarnya, AS mendapatkan kesepakatan yang buruk, dan bahwa Eropa pada dasarnya mendanai model sosialnya dan sistem perawatan kesehatannya, dsb., dan sistem pensiunnya dengan kekurangan dana di bidang pertahanan,” tambah dia.
Rutte juga mengkritik diri sendiri, atas nama negara-negara anggota, produksi industri aliansi dibandingkan dengan Rusia dan China.
"Kita harus meningkatkan produksi industri karena, saat ini, kita belum melakukannya. Namun, ini juga menjadi masalah di AS. Tiongkok kini memproduksi enam kali lebih cepat daripada AS," seraya menambahkan bahwa seluruh NATO memproduksi dalam setahun penuh apa yang dapat diproduksi Rusia dalam tiga bulan.
“Jadi kita benar-benar dalam kondisi krisis di sini, tegasnya. NATO secara kolektif tidak akan mampu mempertahankan diri dalam empat atau lima tahun jika Anda hanya terpaku pada 2%.”
Rutte juga mengatakan bahwa produk-produk China memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan 20 tahun lalu, dan jauh lebih baik dibandingkan produk-produk AS, atau setidaknya pada tingkat yang sama.
“Dan ini masalah lainnya, kita tidak cukup berinovasi. Kita tidak cukup membeli secara kolektif. Kita tidak membuat kontrak besar dengan industri,” Rutte juga menyesal.
Kepala NATO juga memperingatkan tentang dukungan untuk Ukraina.
"Jika pemerintahan Trump yang baru ini bersedia untuk terus memasok Ukraina dari basis industri pertahanannya, tagihannya akan dibayar oleh Eropa... Kita harus bersedia melakukan itu karena saat ini, mereka membayar lebih banyak daripada Eropa," tegas Rutte.
Ia juga mencatat bahwa Trump benar tentang ini sebagai "konflik di seluruh dunia." "Ya, tetapi tetap saja, Ukraina lebih dekat ke Eropa daripada ke AS," katanya.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.