Jakarta Raya
JAKARTA
TNI Angkatan Laut menggelar ekspedisi untuk meneliti sumber daya alam yang berada di perairan Halmahera dan Papua.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan ekspedisi yang dinamakan Aurora 2021 ini akan berlangsung selama dua bulan sejak 3 Agustus hingga 3 Oktober mendatang.
Penelitian ini, kata dia, menggunakan Kapal Perang Indonesia (KRI) Spica-934 sebagai yang merupakan kapal survei TNI AL.
Dipilihnya perairan Halmahera dan Papua lantaran berdasarkan peta peninggalan zaman Belanda tahun 1949 lalu wilayah tersebut merupakan wilayah terlarang dan belum ada yang melakukan ekspedisi hingga saat ini.
"Kita koordinasikan dengan Belanda bahwa di dalam itu merupakan di bawahnya adalah seperti gunung berapi," jelas Yudo saat melepas tim ekspedisi di Tanjung Priok, Jakarta pada Selasa.
Dia berharap ekspedisi ini bisa menghasilkan menguak sumber daya alam yang ada di dalam perairan tersebut.
“Manfaatnya pasti banyak sekali. Tentunya kan dari segi perikanan juga akan muncul nanti di situ ada potensi perikanan apa,” jelas dia.
Selain itu ekspedisi ini juga diharapkan juga dapat meneliti fenomena aliran pergeseran arus dari Samudra Pasifik ke Laut Banda menuju Samudra Hindia, serta koneksitasnya dengan sistem cuaca dan kandungan mineral bawaan pada kolom air laut.