Trump ingin pasukan AS keluar dari Afghanistan di tengah pandemi
Presiden AS Donald Trump mendesak penasihat keamanan nasional untuk mempercepat proses pemulangan pasukan AS dari Afghanistan

Mexico
Sierra Juarez
QUERETARO, Meksiko
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak penasihat keamanan nasionalnya untuk memindahkan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan.
Trump memberikan tekanan pada masalah ini ketika para ahli kesehatan memproyeksikan bahwa Covid-19 akan segera menyebar luas di negara itu.
Para pejabat keamanan nasional mengatakan kepada NBC bahwa presiden mengeluh hampir setiap hari tentang pasukan yang masih berada di negara itu.
Selama berbulan-bulan, pemerintah AS telah memanggil banyak pasukan pulang. Namun, sekitar 8.600 tentara diperkirakan masih berada di Afghanistan pada pertengahan Juli, menurut laporan media.
Trump mengatakan pemulangan itu tidak cukup cepat. Para ahli kesehatan memperkirakan Afghanistan akan terpuruk karena virus. Meskipun jumlah kasus yang dikonfirmasi relatif rendah, para pejabat kesehatan percaya bahwa negara itu mungkin tidak melaporkannya.
Selain itu, organisasi kesehatan mengatakan bahwa sistem kesehatan di negara itu tidak cukup lengkap untuk menangani pandemi.
Para ahli kesehatan khawatir bahwa kemiskinan akan membuat situasi lebih mematikan bagi penduduk setempat dan pasukan. Menurut perkiraan Kelompok Bank Dunia, sekitar 55 persen warga Afghanistan hidup di bawah garis kemiskinan.
Selain itu, Afghanistan juga berbagi perbatasan dengan Iran, yang menderita krisis besar karena pandemi Codid-19.
Trump, yang berkampanye dengan janji untuk membawa pasukan kembali ke AS, sedang mencoba untuk mempercepat proses.
Perwakilan Khusus AS untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad tampaknya memiliki pandangan yang sama dengan Trump.
"Kedua belah pihak juga harus mempercepat pembebasan tahanan. Perang melawan Covid-19 membuatnya mendesak dan juga akan membantu proses perdamaian termasuk mendapatkan negosiasi intra-Afghanistan," kata Khalilzad tentang mediasi antara Taliban dan AS, melalui Twitter.
Saat ini, ada 1.703 kasus infeksi dan 57 kematian akibat Covid-19 di Afghanistan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.