Turki: Gambar mengerikan dari Bucha, Ukraina ‘tak dapat diterima'
Menlu Turki Cavusoglu mengatakan pembantaian sipil yang tampak di pinggiran kota Kyiv di Bucha 'memalukan bagi kemanusiaan'
ISTANBUL
Gambar mengerikan [warga sipil tewas] dari kota Bucha, Ukraina "benar-benar tidak dapat diterima" dan "memalukan bagi kemanusiaan," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Kamis.
Berbicara kepada wartawan di Brussel, Cavusoglu mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba dan mengatakan kepadanya bahwa "gambar terbaru dari Bucha benar-benar tidak dapat diterima, memalukan bagi kemanusiaan, dan kami telah menyampaikan ketidaknyamanan kami (tentang itu)."
Menlu Turki mengacu pada gambar pembantaian warga sipil di Bucha, dekat Kyiv, yang telah memicu kemarahan secara global.
Cavusoglu berada di Brussel di mana dia menghadiri pertemuan NATO tentang perang Rusia-Ukraina.
Pembicaraan tentang F-16 'berkembang secara positif'
Pada pembicaraan dengan AS untuk modernisasi jet tempur F-16 Turki dan pembelian yang baru, Cavusoglu mengatakan bahwa perundingan itu "berjalan positif."
Dia juga menggarisbawahi pentingnya surat dari Departemen Luar Negeri AS yang memberi tahu Kongres bahwa potensi penjualan jet tempur F-16 ke Turki akan melayani kepentingan AS dan meningkatkan persatuan NATO.
Naz Durakoglu, pejabat tinggi Departemen Luar Negeri untuk urusan legislatif, mengakui dalam sepucuk surat kepada Anggota Kongres AS Frank Pallone tentang ketegangan yang sedang berlangsung atas penjualan senjata tambahan ke Turki tetapi mempertahankan sanksi dan penghapusan F-35 mewakili "harga yang dibayar signifikan" untuk akuisisi sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia.
AS di bawah mantan Presiden Donald Trump memberi sanksi kepada Turki pada 2020 setelah Ankara membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia yang canggih dan menghapus Turki tahun sebelumnya dari program pesawat tempur gabungan F-35.
Washington berpendapat bahwa S-400 dapat digunakan oleh Moskow untuk secara diam-diam mendapatkan data jet F-35 dan tidak dapat dioperasikan dengan sistem NATO.
Ankara telah mempertahankan bahwa S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan mengatakan sistem itu tidak menimbulkan risiko bagi F-35.
Cavusoglu juga menegaskan kembali ketidaknyamanan Turki dalam berbagai masalah terkait AS yang dilihatnya sebagai masalah keamanan nasional, termasuk bantuan yang diberikan Washington kepada organisasi teroris YPG/PKK di Suriah dan pelatihan dan senjatanya kepada kelompok tersebut.
Menekankan pembicaraan pada Senin antara staf diplomatik senior AS dan Turki di Ankara berjalan positif setelah Presiden Joe Biden mengusulkan mekanisme strategis bersama antara kedua negara, Cavusoglu mengatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah mengundangnya ke Washington pada 18 Mei.
Dia menambahkan pihaknya akan membahas mekanisme ini di tingkat menteri luar negeri dalam pertemuan itu. “Kami ingin mekanisme ini berorientasi pada hasil dan efisien,” tutur Cavusoglu.
- Upaya normalisasi dengan Mesir
Mengenai hubungan normalisasi antara Turki dan Mesir, Cavusoglu mengatakan Ankara akan terus mengambil langkah-langkah untuk menormalkan hubungan dengan negara itu.
Menyoroti Ankara dan Kairo telah saling menarik duta besar mereka sejak 2013, Cavusoglu mengatakan kedutaan kedua negara diwakili pada tingkat kuasa usaha.
Dia mengatakan mandat kuasa usaha di Kedutaan Besar Turki di Kairo telah berakhir dan seorang diplomat baru akan ditunjuk dengan pangkat yang sama.
"Ketika kami memutuskan untuk menunjuk duta besar bersama, kami tentu saja akan menunjuk duta besar," tukas dia.