Dunia

Turkiye desak pencabutan sanksi terhadap Suriah pasca jatuhnya Assad

'Masyarakat internasional harus mengambil pendekatan yang konstruktif dan memfasilitasi transisi yang lancar di Suriah,' kata perwakilan tetap Turkiye di PBB kepada Dewan Keamanan

Merve Gül Aydoğan Ağlarcı  | 09.01.2025 - Update : 13.01.2025
Turkiye desak pencabutan sanksi terhadap Suriah pasca jatuhnya Assad

HAMILTON, Kanada

Perwakilan tetap Turkiye untuk PBB Ahmet Yildiz pada Rabu menyerukan pencabutan sanksi dan penghapusan daftar hitam terhadap Suriah untuk mendukung pemulihan negara tersebut.

"Meski berakhirnya rezim (Bashar) Assad membawa harapan bagi rakyat Suriah dan kawasan, tantangan yang ada di depannya tetap besar," kata Ahmet Yildiz pada sesi Dewan Keamanan PBB tentang Suriah.

Dia mengatakan bahwa warga Suriah mengalami "penderitaan yang tak terbayangkan dan kehancuran yang meluas selama bertahun-tahun" di bawah rezim Assad.

"Kita harus memastikan akuntabilitas atas pelanggaran hak asasi manusia dan penggunaan senjata kimia oleh rezim Assad."

"Mengingat dinamika yang berubah drastis di Suriah, sangat penting bagi kita untuk menyesuaikan pendekatan kita guna memenuhi kebutuhan mendesak rakyat Suriah," katanya. "Masyarakat internasional harus mengadopsi pendekatan yang konstruktif dan memfasilitasi transisi yang lancar di Suriah," ujar Yildiz.

Menekankan perlunya "tindakan cepat dan konkret" untuk memulihkan kehidupan sehari-hari warga Suriah, Yildiz mengatakan: "Sudah saatnya masyarakat internasional mengalihkan fokusnya dari sekadar memberikan bantuan kemanusiaan ke dukungan aktif untuk stabilisasi, pemulihan dini, dan rekonstruksi Suriah."

"Kami juga yakin sudah saatnya Dewan ini mempertimbangkan secara serius pencabutan sanksi dan tindakan pencabutan status. Upaya pemulihan dan rekonstruksi tidak dapat dilanjutkan tanpa tindakan tegas dalam hal ini," katanya.

Dia menyambut baik lisensi umum yang dikeluarkan oleh AS, tetapi mengatakan: "Sangat penting untuk memperluas cakupan pengecualian dan menghilangkan batasan waktu."

Dubes Turkiye menekankan pemberantasan kelompok teroris di Suriah. "Tidak ada tempat bagi organisasi teroris seperti PKK/YPG dan DAESH di Suriah."

Menekankan komitmen Turkiye untuk mencegah bangkitnya kembali kelompok teror ISIS (Daesh), Yildiz juga mendesak Dewan untuk "menghilangkan ilusi bahwa YPG/SDF terpisah dari PKK."

"Upaya mengubah citra PKK telah gagal. Suriah tidak akan damai dan sejahtera jika PKK terus menduduki sebagian besar wilayah Suriah," katanya.

Yildiz menuntut agar kelompok teror PKK mengakhiri kendalinya atas sumber daya minyak dan gas alam Suriah dan mengembalikannya kepada "pemilik sahnya: rakyat Suriah."

"Memberantas terorisme merupakan prasyarat untuk membangun institusi Suriah yang damai dan bersatu secara politik," katanya.

Dia juga mengutuk operasi militer Israel yang terus berlanjut di wilayah Suriah, dan mencatat bahwa "tindakan tersebut melanggar integritas teritorial Suriah dan merusak upaya untuk menstabilkan kawasan tersebut."

"Masyarakat internasional harus mengambil tindakan konkret untuk mengatasi tindakan-tindakan melawan hukum ini," desaknya.

Yildiz mengimbau masyarakat internasional untuk terlibat secara konstruktif dengan pemerintahan baru Suriah dan berjanji bahwa Turkiye akan terus mendukung pemulihan negara tersebut.

"Sementara itu, Turkiye akan terus memainkan peran kunci dalam memulihkan keadaan normal bagi rakyat Suriah. Kami akan berupaya keras dalam mendukung pembangunan kembali infrastruktur kelembagaan, ekonomi, dan fisik Suriah," katanya.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın