Dunia, Nasional

Wakil bupati: 18 orang meninggal akibat banjir bandang di Lembata, NTT

Wakil Bupati Kabupaten Lembata, Thomas Ola, mengatakan 64 orang masih berstatus hilang pada Senin pagi

Nicky Aulia Widadio  | 05.04.2021 - Update : 05.04.2021
Wakil bupati: 18 orang meninggal akibat banjir bandang di Lembata, NTT Lokasi banjir bandang di kawasan Flores Timur NTT (Foto file- BPBD Flores Timur)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Sebanyak 18 orang meninggal akibat banjir bandang di sejumlah desa di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, setelah hujan berintensitas tinggi yang terjadi pada Minggu.

Wakil Bupati Kabupaten Lembata, Thomas Ola, mengatakan 64 orang masih berstatus hilang pada Senin pagi.

“Korban hilang diduga akibat tertimbun longsor atau mungkin lari menyelamatkan diri ke desa lain saat kejadian tapi belum teridentifikasi,” kata Thomas kepada Anadolu Agency melalui sambungan telepon, Senin.

Pemerintah Kabupaten Lembata juga mencatat lebih dari 300 warga mengungsi di dua posko di Desa Lewoleba dan Kantor Camat Ile Ape.

Menurut Thomas, wilayah terdampak banjir bandang ini masih terisolasi dan belum bisa dijangkau oleh Tim SAR.

Hujan lebat masih berlangsung hingga Senin pagi, kemudian akses jalan terputus, dan gelombang laut juga masih tinggi.

Selain itu, jaringan internet masih putus dan listrik juga masih padam.

“Sejauh ini bantuan belum masuk sama sekali, baru partisipasi masyarakat lokal berupa selimut, mi instan karena akses belum bisa ditempuh,” kata dia.

Sementara itu di Kabupaten Flores Timur, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan sebanyak 44 orang meninggal dunia, 24 orang hilang, dan 256 orang mengungsi akibat banjir bandang pada Minggu.

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan curah hujan lebat dan angin kencang di wilayah NTT masih berpotensi terjadi hingga 9 April 2021.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.