Dunia

Wanita lansia Palestina ceritakan betapa mengerikan serangan anjing pasukan Israel di Gaza

Di kamp pengungsi Jabalia, 'Saya berteriak minta tolong, saya terbaring di sana berdarah-darah, menunggu bantuan sampai fajar,' kata wanita berusia 70 tahun kepada Anadolu

Mehmet Nuri Uçar, Mohad Majed  | 01.07.2024 - Update : 02.07.2024
Wanita lansia Palestina ceritakan betapa mengerikan serangan anjing pasukan Israel di Gaza Wanita Palestina berusia 70 tahun Dawlat al-Tanani terkena serangan anjing tentara Israel di rumah kecilnya di kamp pengungsi Jabalia, utara Gaza.

GAZA, Palestina

Seorang wanita Palestina berusia 70 tahun, Dawlat al-Tanani, masih berjuang melepaskan traumanya akibat serangan kejam anjing tentara Israel di rumah kecilnya di kamp pengungsi Jabalia di utara Jalur Gaza. 

Ketika sedang berbaring di tempat tidur setelah salat malam, dia tiba-tiba diserang oleh seekor anjing tentara Israel, yang menyerbu masuk ke kamarnya dan menggigit lengannya dengan erat.

Insiden ini terjadi selama penyerbuan selama 20 hari oleh militer Israel di kamp tersebut dari 12 Mei hingga 31 Mei.

Menceritakan cobaan yang dialaminya kepada Anadolu, wanita tua itu mengatakan, "Saat saya hampir tertidur, anjing yang mengenakan kamera di punggungnya memasuki ruangan dan menyerang saya. Giginya yang tajam menusuk lengan saya hingga mencapai tulang, menyeret saya melintasi lantai sementara tentara berdiri di luar."

Dia dibiarkan sendirian dalam kondisi berdarah-darah sampai pagi.

Meski saat penyerangan itu dia mengalami luka parah, al-Tanani tidak langsung mendapatkan pertolongan medis segera karena pemboman Israel yang terus berlangsung.

"Saya berteriak minta tolong, berharap tetangga mendengar, tetapi semua orang sudah meninggalkan kamp. Saya terbaring di sana berdarah-darah, menunggu pertolongan hingga fajar," kata dia.

Di pagi hari, meski pengeboman terus berlanjut, al-Tanani berjalan selama berjam-jam, terjatuh berulang kali, untuk mencari pertolongan.

Pada akhirnya dia ditemukan oleh seorang pemuda di dekat Rumah Sakit al-Yaman al-Saeed di Jabalia, yang membantunya mendatangi rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Wanita lanjut usia itu mengungkapkan harapannya agar serangan Israel di Gaza segera berakhir, bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah tersebut, dan kembalinya kehidupan normal.

“Gaza Utara mengalami kekurangan pangan dan minum yang parah. Selain makanan kaleng, tidak ada apa-apa lagi di sini. Yang kami butuh adalah bantuan-bantuan bisa segera masuk,” ujar dia.

Serangan tentara Israel terhadap lansia Palestina ini menuai kecaman luas setelah Al Jazeera menyiarkan video insiden tersebut pada Selasa, yang memperlihatkan pasukan Israel melepaskan seekor anjing terlatih ke arah seorang wanita yang sedang tidur.

Rekaman tersebut, yang dengan cepat menjadi viral, memicu kemarahan di kalangan aktivis di media sosial.

Organisasi masyarakat sipil yang berpusat di Jenewa, Euro-Med Human Rights Monitor, pada Kamis mengutuk penggunaan anjing terlatih secara sistematis oleh militer Israel untuk menyerang warga sipil dan tahanan Palestina.

Dalam sebuah pernyataan, Euro-Med mengatakan ini adalah salah satu dari banyak kejahatan kekerasan sistematis yang dilakukan tentara Israel terhadap tahanan Palestina, termasuk pelecehan seksual, dan ancaman pemerkosaan.

Mereka mendokumentasikan sejumlah insiden di mana pasukan Israel menggunakan anjing polisi dan militer berukuran besar selama penggerebekan di rumah-rumah, rumah sakit, dan tempat penampungan, sering kali mencemooh warga sipil ketika anjing-anjing tersebut menyerang orang Palestina.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.