Politik, Dunia

Warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv dan Yerusalem desak kesepakatan pertukaran tahanan dengan warga Palestina

Putaran baru perundingan gencatan senjata dan pertukaran sandera di Gaza akan dimulai di Qatar pada Kamis

Abdelraouf Arnaout  | 16.08.2024 - Update : 16.08.2024
Warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv dan Yerusalem desak kesepakatan pertukaran tahanan dengan warga Palestina

YERUSALEM

Puluhan warga Israel menggelar unjuk rasa di Tel Aviv dan Yerusalem pada hari Kamis untuk menuntut kesepakatan dengan warga Palestina untuk membebaskan tawanan Israel di Jalur Gaza.

Protes tersebut diadakan saat tim negosiasi Israel akan melakukan perjalanan ke Qatar pada Kamis untuk menghadiri putaran baru perundingan gencatan senjata Gaza dan pertukaran sandera.

Para pengunjuk rasa, termasuk keluarga para sandera, menuduh pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meninggalkan tawanan Israel di Gaza.

“Diculik hidup-hidup, ditelantarkan hingga mati. Selesaikan sekarang,” tulis spanduk yang dikibarkan oleh para pengunjuk rasa di Tel Aviv.

Israel memperkirakan sekitar 115 warga Israel ditahan di Gaza, dan Hamas mengatakan puluhan di antaranya tewas dalam serangan udara Israel di Gaza.

Hamas pada Rabu mengatakan bahwa pihaknya akan bergabung dalam perundingan gencatan senjata dan pertukaran sandera Gaza yang akan datang jika mendapat komitmen yang jelas dari Israel mengenai implementasi proposal yang didukung Presiden AS Joe Biden.

Pada Mei lalu, Biden mengatakan Israel mengajukan kesepakatan tiga tahap yang akan mengakhiri permusuhan di Gaza dan menjamin pembebasan sandera yang ditawan di daerah kantong pantai tersebut.

Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran sandera-tahanan, dan pembangunan kembali Gaza.

Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza.

Tetapi upaya mediasi terhenti karena penolakan Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas.

Serangan Israel sejak itu telah menewaskan hampir 40.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 92.000 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari 10 bulan sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza masih hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın