Warga Turki, Armenia unjuk rasa di AS selama peringatan Peristiwa 1915
Turki meyakini bahwa kematian orang-orang Armenia di Anatolia timur pada tahun 1915 terjadi ketika beberapa dari mereka bergabung dengan Rusia untuk memberontak dari pasukan Ottoman

Washington DC
Safvan Allahverdi, Bilgin Sasmaz
WASHINGTON
Orang-orang Turki dan Armenia menggelar unjuk rasa pada Selasa di depan Kedutaan Besar Turki di Washington, Amerika Serikat, untuk menandai Peristiwa 1915 yang terjadi 103 tahun silam.
Warga Turki-Amerika melambaikan bendera Turki dan memajang sejumlah spanduk bertuliskan "Hentikan terorisme Armenia", "Biarkan Sejarah Yang Putuskan", dan "Kebohongan Tak Bisa Dicatat Dalam Sejarah", sementara orang-orang Armenia membawa spanduk sambil menyerukan perlawanan atas wacana Turki.
Bersama dengan warga Turki dan Azerbaijan di Washington dan negara-negara bagian sekitar, pejabat terkemuka Turki seperti Direktur Eksekutif Komite Pengarah Nasiona Turki-Amerika Halil Mutlu, pengacara Turki-Amerika Gunay Evinc, Direktur Diyanet Center of America dan Duta Besar Turki untuk AS Serdar Kilic juga berpartisipasi dalam unjuk rasa.
Selama demonstrasi yang berlangsung di bawah penjagaan ketat, polisi Washington terus memperingatkan beberapa demonstran untuk tetap berada di area yang diiizinkan.
Sekelompok warga Turki dan Azerbaijan juga menggelar aksi di dekat Tribune Tower, di pusat kota Chicago.
Mereka mengibarkan bendera Turki, AS, Azerbaijan dan Republik Turki Siprus Utara dan membentangkan spanduk bertuliskan “Katakan Tidak Untuk Kebohongan Armenia” dan “Armenia Langgar Hukum Internasional". Demonstrasi berakhir dengan damai setelah mereka menyanyikan lagu kebangsaan Turki.
Turki meyakini bahwa kematian orang-orang Armenia di Anatolia timur pada tahun 1915 terjadi ketika beberapa dari mereka bergabung dengan Rusia untuk memberontak dari pasukan Ottoman.
Ankara keberatan dengan tudingan genosida, namun mengakui bahwa korban jiwa dari kedua belah pihak berjatuhan selama Perang Dunia I. Turki menggambarkan Peristiwa 1915 sebagai tragedi yang merugikan keduanya.
Ankara telah berulang kali mengusulkan pembentukan komisi gabungan dari sejarawan Turki dan Armenia serta pakar internasional untuk menyelesaikan perdebatan ini.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.