Ekonomi

ADB: Belum ada dampak demonstrasi mahasiswa terhadap ekonomi Indonesia

ADB menekankan pemberantasan korupsi merupakan salah satu indikator yang dilihat dalam meningkatkan daya saing usaha Indonesia dengan negara lain

İqbal Musyaffa  | 25.09.2019 - Update : 26.09.2019
ADB: Belum ada dampak demonstrasi mahasiswa terhadap ekonomi Indonesia Puluhan ribu mahasiswa berdemonstrasi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Selasa, memprotes sejumlah rancangan undang-undang yang dianggap tidak mencerminkan aspirasi masyarakat. (Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

 Asian Development Bank (ADB) mengatakan belum melihat dampak dari demonstrasi mahasiswa yang menentang beberapa rancangan undang-undang kontroversial terhadap perekonomian Indonesia.

Country Director Asian Development Bank (ADB) Winfried F. Wicklein mengatakan masih terlalu dini untuk menilai apakah demonstrasi tersebut memengaruhi stabilitas ekonomi nasional.

Menurut dia, ADB belum memasukkan variabel demonstrasi penolakan massa terhadap pengesahan revisi undang-undang KPK dan rancangan undang-undang KUHP terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini dan tahun depan.

“Variabel ini belum masuk dalam analisis proyeksi pertumbuhan ekonomi ini, tapi kami akan analisis,” jelas Wicklein, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Meski begitu, Wicklein menekankan bahwa pemberantasan korupsi merupakan salah satu indikator yang dilihat dalam meningkatkan daya saing usaha Indonesia dengan negara lain.

ADB mengatakan Indonesia masih menghadapi risiko eksternal seperti ketegangan perdagangan global dan melemahnya momentum perdagangan dan pertumbuhan ekonomi negara utama tujuan ekspor.

Wicklein juga menegaskan bahwa Indonesia perlu memperhatikan melemahnya investasi serta harus tetap melanjutkan upaya-upaya reformasi birokrasi untuk mendiversifikasi perekonomian.

Selain itu, Indonesia juga perlu siap meraih peluang terkait perubahan rantai pasok global.

Wicklein pun menambahkan bahwa belum terlambat bagi Indonesia untuk mengerjakan pekerjaan rumah dalam membenahi iklim investasi serta mempermudah investasi bagi investor domestik dan asing seperti investasi infrastruktur dan sumber daya manusia.

Menurut dia, investor membutuhkan tenaga kerja yang terlatih dan bisa berpikir kritis karena investasi di bidang teknologi membutuhkan masyarakat muda yang melek teknologi agar bisa bersaing dengan negara lain, karena negara-negara lain pun juga turun melakukan pembenahan.

Pendapat ADB yang menilai aksi demonstrasi belum berdampak bagi perekonomian Indonesia terlihat dari nilai tukar rupiah yang masih stabil meskipun sedikit melemah ke level Rp14.135 per dolar AS dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup positif dengan penguatan 0,143 persen ke level 6.146,404.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.