
Jakarta Raya
Iqbal Musyaffa
JAKARTA
Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan (CAD) sepanjang tahun 2019 akan berada di level 2,8 persen dari PDB.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan perkiraan tersebut sesuai dengan prediksi awal bahwa CAD sepanjang 2019 akan berada di kisaran 2,5 hingga 3 persen dari PDB meskipun pada triwulan II posisi CAD melebar menjadi 3 persen dari triwulan I yang di level 2,6 persen PDB.
“CAD 3 persen PDB atau USD8,4 miliar pada triwulan II memang seperti yang kita perkirakan,” kata Perry di Jakarta, Jumat.
Perry menjelaskan melebarkan rasio CAD terhadap PDB bukan karena defisit yang lebih tinggi, melainkan karena pertumbuhan PDB pada triwulan II lebih rendah dari perkiraan dengan pertumbuhan hanya 5,05 persen.
“Ini yang membuat rasio per PDB nya lebih tinggi dari triwulan II,” jelas Perry.
Menurut dia, optimisme bahwa CAD sepanjang tahun akan berada di level 2,8 persen PDB karena surplus neraca modal masih besar dan bisa membiayai CAD yang terlihat dari meningkatnya posisi cadangan devisa dari USD123,8 miliar pada Juni menjadi USD125,9 miliar pada Juli.
“Kalau cadangan devisa meningkat, artinya surplus neraca modal lebih tinggi dari CAD dan kami optimis bisa tetap menjaga stabilitas eksternal,” urai dia.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.