Ekonomi

Bank Indonesia tempuh 5 kebijakan hadapi ekonomi 2019

Sinergi kebijakan moneter dan fiskal diperlukan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan untuk meletakkan dasar agar pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik

İqbal Musyaffa  | 27.03.2019 - Update : 28.03.2019
Bank Indonesia tempuh 5 kebijakan hadapi ekonomi 2019 Gedung Bank Indonesia. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA 

Bank Indonesia mengungkapkan telah mempersiapkan 5 kebijakan yang ditempuh untuk mengarungi kondisi perekonomian global tahun 2019.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan kebijakan pertama adalah dengan tetap menempuh kebijakan preemptive, front loading, dan ahead the curve.

“Kebijakan ini untuk menahan arus modal keluar dan penguatan dolar serta untuk menjaga stabilitas nilai tukar sesuai fundamental,” ungkap Perry dalam peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2018 di Jakarta, Rabu.

Perry menambahkan kebijakan kedua adalah BI akan tetap melanjutkan arah kebijakan makro-prudensial yang akomodatif untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

Selanjutnya, kebijakan ketiga BI adalah dengan mengakselerasi pendalaman pasar keuangan dan mendukung pembiayaan ekonomi yang lebih luas.

“Kita kembangkan pasar valas melalui DNDF dan juga pasar rupiah untuk membantu pemerintah mendapatkan pembiayaan infrastruktur lewat pedalaman pasar keuangan,” urai Perry.

Dia menambahkan kebijakan keempat BI adalah melanjutkan peran kebijakan sistem pembayaran dalam mendukung kegiatan ekonomi.

Kebijakan selanjutnya adalah dengan mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah hingga ke daerah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang baru. 

Perry meyakini kondisi ekonomi Indonesia pada 2019 memiliki prospek yang lebih baik.

“Pertumbuhan akan lebih tinggi dan cepat meningkat sejak tahun depan sebagai dampak dari reformasi struktural, infrastruktur, dan perbaikan iklim investasi,” ungkap Perry.

Dia menekankan BI juga akan melanjutkan sinergi dengan pemerintah, OJK, LPS, dan dunia usaha untuk menjaga momentum pertumbuhan.

Menurut Perry, sinergi tersebut telah terbukti menjadi kunci keberhasilan Indonesia meredam dampak spill over dari serangan ekonomi global.

Dia menjelaskan sinergi kebijakan moneter dan fiskal diperlukan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan untuk meletakkan dasar agar pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.