Ekonomi, Nasional

BKPM: 7 perusahaan pindah ke Indonesia bawa investasi Rp11,9 triliun

Perusahaan tersebut berasal dari berbagai negara seperti China, Malaysia, dan Thailand

Erric Permana  | 30.06.2020 - Update : 30.06.2020
BKPM: 7 perusahaan pindah ke Indonesia bawa investasi Rp11,9 triliun ILUSTRASI: (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Sebanyak tujuh perusahaan resmi memindahkan pabriknya dari berbagai negara seperti China, Thailand, dan Malaysia ke Indonesia.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan total nilai investasi dari tujuh perusahaan tersebut mencapai USD850 juta atau sekitar Rp11,9 triliun dengan potensi penyerapan tenaga kerja hingga 30 ribu orang.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan instansinya membentuk satuan tugas khusus relokasi investasi agar secara intensif menarik investasi tujuh perusahaan ini.

“Kami langsung ‘ketuk pintu’ perusahaan satu per satu, untuk meyakinkan bahwa Indonesia adalah lokasi yang tepat bagi pabriknya. Luar biasa tantangannya,” jelas Bahlil melalui keterangan resminya, Selasa.

Ketujuh perusahaan tersebut di antaranya PT Meiloon Technology Indonesia yang merelokasi pabrik dari Suzhou, China, daerah yang dikenal sebagai pusat produksi untuk pasar global.

Selain itu PT CDS Asia (Alpan) yang merelokasi pabrik dari Xiamen, China karena tarif impor produknya dari Indonesia ke Amerika 0 persen dibanding tarif dari China yang mencapai 25 persen.

Perusahaan lainnya yakni PT LG Electronics Indonesia yang merelokasi industri dari Korea Selatan dan berencana menjadikan Indonesia sebagai regional hub baru yang menjangkau pasar Asia dan Australia.

BKPM juga mencatat ada sekitar 17 perusahaan yang berniat untuk melakukan relokasi ke Indonesia dengan total investasi USD37 miliar dan bisa menyerap 112 ribu orang.

Salah satu perusahaan yang telah menyatakan komitmennya yaitu LG Chemical dengan nilai investasi USD9,8 miliar dengan potensi penyerapan kerja 14 ribu orang.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.