Indonesia bangun KEK kelas dunia untuk wisata kesehatan di Bali
Diperkirakan pada tahun 2030, jumlah pasien yang berobat di KEK Sanur mencapai antara 123.000 hingga 240.000.

JAKARTA
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang dikenal dengan Injourney, melalui anak perusahaannya PT Hotel Indonesia Natour (HIN), bekerjasama dengan Indonesia Healthcare Corporation (IHC) berkolaborasi membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia yang berlokasi di Sanur, Provinsi Bali. Keputusan pemerintah membangun KEK Sanur yang mengintegrasikan sektor kesehatan dengan sektor pariwisata sejalan dengan area prioritas Kepresidenan G20 Indonesia, layanan kesehatan inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.
Kawasan KEK untuk wisata kesehatan menjadi salah satu program prioritas Kementerian BUMN yang dipamerkan dalam Konferensi Internasional BUMN: Driving Sustainable & Inclusive Growth yang telah diselenggarakan pada 17-18 Oktober 2022 di Denpasar, Bali. Acara ini merupakan bagian dari Trade, Investment & Industry Working Group (TIIWG) Road to G20 yang akan dihadiri oleh para pemimpin & pemangku kepentingan BUMN, delegasi dari negara-negara anggota G20, investor, organisasi internasional, mitra bisnis, akademisi, think tank, dan media. Selain sesi konferensi, Konferensi Internasional BUMN juga menghadirkan pameran yang menampilkan kinerja, inisiatif, dan program BUMN dengan fokus pada keberhasilan transformasi dan tiga prioritas Presidensi G20 Indonesia.
Menteri BUMN, Erick Thohir meyakini pengembangan KEK Kesehatan dan Pariwisata Sanur akan mendorong perekonomian nasional dan daerah. “Potensinya cukup besar sehingga bisa menjadi prioritas untuk menghidupkan kembali kegiatan pariwisata di Bali,” kata Erick. Lebih lanjut ia menjelaskan intervensi ini harus dilakukan agar masyarakat Indonesia tidak perlu lagi berobat ke luar negeri karena Indonesia telah mampu memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan berkelas dunia.
Pengembangan KEK Sanur diproyeksikan mampu menyerap sekitar 4% hingga 8% masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri. Dengan demikian, diharapkan pada tahun 2030, jumlah pasien yang berobat di KEK Sanur mencapai antara 123.000 hingga 240.000. Data menunjukkan bahwa penduduk Indonesia merupakan penyumbang utama wisata medis di Kawasan Asia dengan lebih dari 2 juta warga bepergian ke luar negeri pada tahun 2019 untuk mendapatkan layanan kesehatan senilai USD 6 miliar.
Dikembangkan sebagai lokasi investasi baru, KEK Sanur diperkirakan akan menyerap sekitar 43 ribu tenaga kerja. Pada tahun 2045, KEK Sanur diharapkan mampu menambah total perolehan devisa hingga USD 1,28 miliar. Selain itu, proyeksi peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali diperkirakan mencapai 24,6% pada periode 2020-2024, dan pertumbuhan medical tourism di Asia Tenggara diprediksi mencapai sekitar 18% pada periode yang sama.
Plt. Direktur Utama IHC, Mira Dyah Wahyuni, mengatakan KEK Sanur akan memberikan pelayanan kesehatan terintegrasi berkualitas tinggi serta bertaraf internasional dengan perawatan medis terkini untuk mendorong masyarakat mempercayakan pengobatan di Indonesia tanpa harus ke luar negeri. Sebagai holding rumah sakit milik negara, IHC saat ini menaungi 75 rumah sakit dan 143 klinik di seluruh Indonesia. IHC berkomitmen melayani masyarakat untuk mewujudkan ketahanan kesehatan nasional melalui berbagai rumah sakit milik negara, klinik, dan yang terafiliasi dengan jaringan IHC.
Proses groundbreaking pembangunan KEK Sanur dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada 27 Desember 2021. KEK Sanur hadir dengan rencana bisnis untuk fasilitas kesehatan, akomodasi hotel dan MICE, taman botani ethnomedicinal, serta pusat komersial. Dibangun di atas lahan seluas 41,26 Hektar milik PT Hotel Indonesia Natour (HIN) dengan nilai investasi USD 664 Juta.
Sebagai upaya untuk mengintegrasikan pelayanan kesehatan dengan pariwisata, proses revitalisasi infrastruktur pariwisata yang ada di KEK Sanur juga akan dilakukan, termasuk meningkatkan peringkat kelas hotel dari bintang 4 menjadi bintang 5. “Proses revitalisasi ini akan semakin meningkatkan nilai tambah KEK Sanur yang mengusung konsep integrated end-to-end service. Sehingga dapat semakin menarik minat masyarakat yang mencari layanan medis berkelas dunia saat berwisata ke Bali,” jelas Presiden Direktur Injourney, Dony Oskaria. Revitalisasi tersebut akan mencakup Hotel Grand Inna Bali Beach Tower, Grand Inna Bali Beach Garden, dan Hotel Grand Inna Bali Beach Tower. pembangunan Convention Center dengan kapasitas 5.000 orang.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.