Indonesia punya waktu 20 tahun belajar kelola tambang Freeport
Dengan kapasitas produksi 3 juta ton per tahun, pertambangan masih bisa berlangsung hingga 15 tahun setelah 2041

Jakarta Raya
Muhammad Latief
JAKARTA
Indonesia memiliki waktu 20 tahun untuk mempelajari seluk beluk dunia tambang sebelum menguasai penuh PT Freeport Indonesia 2041 mendatang, ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan.
Menurut Menteri Jonan, putera-puteri bangsa terutama yang berasal dari Papua harus maksimal belajar mengelola tambang yang komplek dan rumit.
“Freeport mungkin termasuk kegiatan pertambangan bawah tanah yang paling kompleks di dunia," ujar dia dalam siaran pers, Jumat.
Menurut Menteri Jonan hal yang penting dipelajari adalah teknologi tambang. Selain itu kedisiplinan dan konsistensi menjaga keselamatan serta keamanan kerja.
Tambang Freeport, menurut Menteri Jonan berjalan setiap hari setiap detik, setiap jam, 24 jam satu hari, 30 hari satu bulan, dan 365 hari satu tahun. Sehingga memerlukan konsistensi agar bisa menerapkan teori-teori pertambangan.
Dengan kapasitas produksi 3 juta ton setahun cadangan terbukti tambang Freeport bisa dikelola hingga 15 tahun setelah 2041, ujar Menteri Jonan.
Namun, jika kegiatan eksplorasi untuk mendapatkan cadangan baru dilakukan mungkin kegiatan pertambangan di tempat tersebut masih bisa berlangsung hingga 100 tahun mendatang.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.