Inflasi awal 2019, terendah dalam 3 tahun
Angka inflasi Januari 0,32 persen merupakan modal bagus sehingga inflasi year on year (tahun ke tahun) menjadi 2,82 persen, ujar BPS

Jakarta Raya
Iqbal Musyaffa
JAKARTA
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indonesia mengalami inflasi 0,32 persen month to month (bulan ke bulan) pada Januari 2019.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan ini merupakan inflasi terendah dalam tiga tahun terakhir karena inflasi awal 2018 sebesar 0,62 persen dan awal 2017 sebesar 0,97 persen.
“Catatan ini diharapkan bisa terjaga sepanjang tahun sehingga masyarakat tidak terbebani harga-harga barang yang mahal,” ungkap dia dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Menurut Suhariyanto, angka inflasi Januari ini merupakan modal bagus sehingga inflasi year on year (tahun ke tahun) menjadi 2,82 persen.
Inflasi year on year pada awal tahun ini juga lebih rendah dari tahun 2018 sebesar 3,25 persen dan tahun 2017 sebesar 3,49 persen.
BPS juga mengumumkan pendorong inflasi terbesar pada Januari adalah kelompok bahan makanan yang mengalami inflasi 0,92 persen.
Suhariyanto menjelaskan pada kelompok ini inflasi terjadi pada ikan segar sebesar 0,06 persen, beras 0,04 persen, tomat 0,03 persen, bawang merah 0,02 persen, dan lainnya 0,01 persen.
Dia juga mengatakan inflasi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,27 persen serta inflasi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,28 persen.
Kemudian inflasi pada kelompok sandang 0,47 persen, kelompok kesehatan 0,27 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, serta olahraga 0,24 persen.
“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,16 persen,” tambah dia.
Suhariyanto juga mengatakan inflasi komponen inti pada Januari 2019 sebesar 0,30 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun, Januari 2019 terhadap Januari 2018, sebesar 3,06 persen.