Jepang longgarkan perbatasan Covid-19 untuk pariwisata
50.000 orang diizinkan masuk setiap hari mulai 7 September, kata Perdana Menteri Kishida
ANKARA
Jepang pada Rabu melonggarkan kontrol di perbatasan untuk pariwisata dan mengizinkan masuknya wisatawan tanpa pemandu mulai minggu saat berupaya mengurangi pembatasan Covid-19 yang ketat, lapor media lokal.
Menurut Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, pemerintah juga berencana untuk mengizinkan 50.000 orang masuk setiap hari mulai 7 September, peningkatan yang signifikan dari 20.000 per hari saat ini.
“Agar orang-orang dapat masuk semulus negara-negara Kelompok Tujuh lainnya, kami akan semakin melonggarkan tindakan pengendalian di perbatasan kami dengan mempertimbangkan situasi infeksi di dalam dan luar negeri, kebutuhan (wisatawan) dan tindakan perbatasan yang dilakukan oleh negara lain,” kata Kantor Berita Kyodo mengutip pernyataan Kishida.
“Kami telah melihat pertukaran internasional mendapatkan daya tarik di berbagai belahan dunia. Kami menaikkan batas harian pada pendatang baru menjadi 50.000 mulai 7 September untuk mengikuti tren dan memastikan manfaat dari melemahnya yen dapat dirasakan,” kata PM Jepang.
Setelah penutupan selama dua tahun karena pandemi Covid-19, Jepang membuka kembali perbatasan internasionalnya untuk turis pada Juni dan kembali mengeluarkan visa turis untuk tur berpemandu ke 98 negara dan wilayah, termasuk AS, Inggris, China, Korea Selatan, Indonesia, dan Thailand.
Jepang secara bertahap melonggarkan pembatasan Covid-19 untuk para pelancong internasional Maret ini, ketika membuka perbatasannya untuk pebisnis, pelajar, dan warga negara Jepang.
Sebelum wabah Covid-19, Jepang telah menetapkan target 40 juta pengunjung asing untuk Olimpiade dan Paralimpiade 2020 yang kemudian ditunda hingga 2021. Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.