Ekonomi

Kebutuhan uang tunai periode Ramadan tahun ini Rp217,1 triliun

Jumlah tersebut meningkat 13,5 persen dari kebutuhan uang tunai pada periode Ramadan-Idulfitri tahun lalu yang berjumlah Rp191,3 triliun

İqbal Musyaffa  | 10.05.2019 - Update : 11.05.2019
Kebutuhan uang tunai periode Ramadan tahun ini Rp217,1 triliun Ilustrasi: Uang. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA

Bank Indonesia menjelaskan kebutuhan uang tunai di masyarakat selama periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini mencapai Rp217,1 triliun.

Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengatakan jumlah tersebut meningkat 13,5 persen dari kebutuhan uang tunai pada periode Ramadan-Idulfitri tahun lalu yang berjumlah Rp191,3 triliun.

“Peningkatan kebutuhan uang tunai saat Ramadan tiap tahunnya rata-rata 13,3 persen,” jelas Rosmaya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Rosmaya menjelaskan kebutuhan uang tunai tersebut 90,8 persen adalah uang pecahan besar Rp50 ribuan ke atas dengan jumlah Rp197,2 triliun.

Sementara kebutuhan uang pecahan kecil Rp20 ribuan sebanyak 9,2 persen dengan jumlah Rp19,9 triliun.

Dia menambahkan peningkatan kebutuhan uang tunai pada Ramadan tahun ini dipengaruhi oleh kebijakan libur hari raya yang mencapai 10 hari mulai dari 30 Mei sampai 9 Juni.

“Kenaikan juga dipicu oleh kenaikan gaji dan THR PNS dan pensiunan serta pembayaran THR karyawan swasta,” ungkap Rosmaya.

Rosmaya melanjutkan peningkatan kebutuhan uang tunai tersebut juga karena adanya kenaikan UMR ketenagakerjaan dan juga pelaksanaan pemilu di periode Ramadan.

Menurut dia, sebaran kebutuhan uang terbanyak di pulau Jawa non-Jabodetabek sebesar 38,7 persen dengan nilai Rp84 triliun.

Sementara sebaran kebutuhan uang tunai di kawasan Jabodetabek sebesar 23,7 persen atau Rp51,5 triliun. Kemudian sebaran kebutuhan uang di Sumatera sebesar 19 persen senilai Rp41,2 triliun dan di timur Indonesia sebanyak 18,6 persen senilai Rp40,4 triliun.

“Realisasi penarikan uang tunai pada minggu pertama puasa sudah mencapai Rp22,2 triliun atau 10,2 persen dari total kebutuhan Rp217,1 triliun,” kata Rosmaya.

Dia menguraikan realisasi penarikan harian dan mingguan biasanya sesuai pola tahunan baru akan mencapai puncaknya pada minggu keempat Ramadan.

“Jumlah outflow minggu keempat Ramadan mencapai 50-60 persen dari total outflow selama bulan puasa,” jabar Rosmaya.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.