Kisah Indomie yang merebut hati Nigeria
Mie instan asal Indonesia ternyata jadi makanan pilhan sehari-hari warga Nigeria

Regional
Muhammad Latief
JAKARTA
Mie instan asal Indonesia, Indomie, ternyata sangat digemari masyarakat Nigeria, negeri di benua Afrika nun jauh di sana. Bahkan, masyarakat Nigeria menganggap mie instan merk ini adalah produk asli negara mereka. Kisah ini diceritakan oleh Menteri Perdagangan Eggartiasto Lukito di Jakarta, Senin.
“Tidak apa-apa lah. Kan, masih ada Indonesianya. Ada Indo-nya juga,” kata Menteri Enggatiasto setengah bercanda. Mie instan, kata Enggar, bahkan dijadikan salah satu makanan sehari-hari berbagai kalangan di negara Afrika Barat ini.
Di sana, sebut Menteri Enggar lagi, ada lebih dari 10 pabrik mie instan. Meski ada pabrik Wings Group yang memiliki merk dagang Mie Sedaap, PT. Indofood Sukses Makmur yang paling sukses menguasai pasar terbesar.
Namun, kata Enggar, ada salah satu bahan baku untuk industri mie yaitu Crude Palm Oil (CPO) yang masih kurang pasokannya di Afrika. Walaupun produsen mie instan yang beroperasi di negara ini sudah membangun pabrik, namun produksinya masih di bawah kapasitas, hanya sekitar 30 persen dari kapasitas total. Salim Group, ujar Menteri Enggar, bekerja sama denghan Tolaran Group untuk membangun pabrik. Tapi CPO hanya dikirim sebatas kebutuhan mereka saja.
Karena itu, pemerintah sangat berharap bisa memasukkan lebih banyak produk CPO dan turunannya ke negara itu. Saat bertemu dengan menteri perdagangan Nigeria, Enggar mengatakan bahwa pihaknya mendorong pengusaha Indonesia menginvestasikan dananya di Afrika Selatan.
Tantangan lain untuk mengekspor CPO ke Afrika Selatan, investor asal Indonesia harus bersaing dengan penyelundup untuk mendapatkan CPO. Tapi kata Enggar, <enteri Nigeria sangat memahami kondisi ini "dan akan mencari solusinya".
“Saya mengusulkan counter trade. Kita terima minyak dari mereka, tapi sebaliknya kita ekspor CPO dan komoditi bahan baku lain yang diperlukan industri di Nigeria,” ujarnya.
Ekspansi PT Indofood Sukses Makmur ke Nigeria muluai dekade 80-an. Saat itu, Indofood mengekspor produk makanan ke Dufil Prima Foods, salah satu produsen pangan Nigeria. Ternyata, permintaan pasar tinggi sehingga Indofood bersama dengan Tolaram dan Salim Grup membangun pabrik di negeri tersebut.