Literasi ekonomi syariah di Indonesia tahun 2019 hanya 16,3%
Indeks literasi ekonomi syariah merupakan salah satu indikator tingkat literasi masyarakat Indonesia dan tingkat inklusi masyarakat terhadap layanan keuangan syariah
Jakarta Raya
JAKARTA
Bank Indonesia meluncurkan indeks literasi ekonomi syariah. Dalam indeks tersebut, literasi ekonomi syariah di Indonesia pada 2019 baru mencapai 16,3 persen dari skala 100 persen.
Indeks literasi ekonomi syariah di Indonesia yang masih di bawah 20 persen mencerminkan adanya ruang bagi upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko mengatakan peluncuran indeks tersebut sebagai salah satu wujud komitmennya untuk terus mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) di Indonesia.
“Oleh karena itu, Indeks Literasi Eksyar diharapkan dapat menjadi acuan dalam merumuskan strategi yang tepat guna mengembangkan eksyar di Indonesia,” ujar Onny dalam keterangan resmi, Selasa.
Indeks literasi eksyar merupakan salah satu indikator yang menjadi cerminan tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap eksyar dan tingkat inklusi masyarakat terhadap layanan keuangan syariah, khususnya keuangan sosial syariah (ZISWAF).
Dia menjelaskan indeks literasi eksyar diperoleh melalui pelaksanaan survei literasi ekonomi syariah secara nasional pada tahun 2019 di 13 (tiga belas) provinsi yang dianggap mewakili lebih dari 80 persen populasi umat muslim di Indonesia dan melibatkan 3.312 responden.
Survei mencakup aspek pengetahuan prinsip dasar ekonomi syariah, keuangan sosial syariah dan produk/jasa halal.
“Islamic Development Bank (IsDB) menyambut baik penerbitan Indeks Literasi Eksyar BI dengan menyatakan bahwa indeks ini merupakan yang pertama di Indonesia dan telah dilakukan dengan baik serta ditunjang metodologi yang umum diterapkan dalam standardisasi riset global,” ujar Onny.
Sejalan dengan hal tersebut, dia menambahkan adanya indeks literasi eksyar diyakini akan menambah referensi literasi eksyar di tingkat nasional dan saling melengkapi dengan indeks literasi syariah yang sudah ada sebelumnya, seperti indeks literasi keuangan syariah yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sedangkan dari sisi Islamic Social Fund (ISF), BI dan stakeholders terkait juga telah melakukan berbagai pengembangan di sektor wakaf dan zakat, diantaranya inisiatif Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) dan berbagai terobosan lainnya dalam implementasi Waqf & Zakat Core Principles untuk memperkuat social safety nets in Islamic economy.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.