LONDON

Parlemen Inggris pada Rabu mengumumkan bahwa mereka menutup akun TikTok setelah anggota parlemen menyuarakan keprihatinan tentang hubungan perusahaan media sosial itu dengan pemerintah China.

“Berdasarkan masukan Anggota Parlemen, kami menutup akun TikTok Parlemen Inggris lebih awal dari yang kami rencanakan,” menurut juru bicara parlemen.

“Akun itu adalah inisiatif percontohan saat kami menguji platform sebagai cara untuk menjangkau audiens yang lebih muda dengan konten yang relevan tentang Parlemen.”

TikTok, platform media sosial berbasis video pendek yang populer, dimiliki oleh ByteDance yang berbasis di China. Anggota parlemen Inggris khawatir tentang data yang dikirim ke pemerintah China.

“Prospek pemerintah Xi Jinping memiliki akses ke data pribadi di ponsel anak-anak kita harus menjadi perhatian utama,” kata sebuah surat dari anggota parlemen yang bersangkutan.

Seorang juru bicara TikTok mengatakan, “Meski mengecewakan bahwa Parlemen tidak lagi dapat terhubung dengan jutaan orang yang menggunakan TikTok di Inggris, kami mengulangi tawaran untuk meyakinkan Anggota Parlemen yang mengajukan kekhawatiran dan mengklarifikasi ketidakakuratan tentang platform kami.”

Kunjungan Taiwan

Sementara itu, duta besar China Inggris memperingatkan "konsekuensi berat" jika anggota parlemen Inggris mengunjungi Taiwan.

"Kami meminta pihak Inggris untuk mematuhi pernyataan resmi bersama Tiongkok-Inggris dan tidak meremehkan sensitivitas ekstrem dari masalah Taiwan, dan tidak mengikuti jejak AS," kata Zheng Zeguang kepada harian Guardian.

Media itu melaporkan bahwa setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan, Komite Urusan Luar Negeri Pemerintah Inggris merencanakan kunjungannya menjelang akhir tahun.

Liz Truss dan Rishi Sunak, calon perdana menteri Inggris berikutnya, telah mengambil sikap tegas terhadap China dalam persaingan kepemimpinan.