Pemerintah: 3,6 juta barel minyak bumi belum termanfaatkan
Pemerintah ingin minyak mentah yang mengendap tersebut termanfaatkan dan menambah penerimaan negara

Jakarta Raya
Hayati Nupus
JAKARTA
Pemerintah menyebutkan Indonesia memiliki sekitar 3,6 juta barel minyak bumi berstatus dead stock yang belum bisa diolah dan dimanfaatkan.
“Sebanyak 3,6 juta barel minyak bumi ini terdapat di tangka-tangki fasilitas produksi migas milik Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Arcandra Tahar kepada wartawan saat meninjau Onshore Processing Facility (OPF) PT Saka Energi Indonesia di Gresik, Sabtu.
Dead stock atau unpumpable stock merupakan volume minyak mentah hasil pengeboran yang mengendap di dalam tangki dan tidak termanfaatkan karena tidak dapat dipompa untuk disalurkan.
Archandra berharap agar volume stok minyak mentah yang mengendap tersebut dapat dimanfaatkan dan menambah penerimaan negara di sektor migas.
“Pemerintah menginginkan agar stok yang selama ini tidak bisa dipompa, diam di tangki, bisa kita bersihkan dan kita jual, sehingga bermanfaat,” kata dia.
Selama ini, kata Archandra, wilayah kerja migas dengan kontrak bagi hasil skema cost recovery, biaya minyak yang mengendap berpotensi dibebankan kepada negara.
Menurut Archandra, itu tidak efisien dan berpotensi mengurangi PNBP migas.
Dari sisi teknologi, Archandra optimistis, KKKS di Indonesia mampu mengkonversi dead stock menjadi produk bermanfaat dan bisa dijual.
Persoalannya, menurut Archandra, bukan pada teknologi dan isu technical engineering.
“Teknologinya ada, dari beberapa pilihan nanti kita evaluasi mana yang secara teknologi layak dan keekonomian masuk,” ujar Archandra.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.