Dunia, Ekonomi

Sudan - negara yang terlupakan dengan krisis kemanusiaan terbesar di dunia

Direktur WHO menekankan bahwa 1/5 orang di Sudan mengalami kerawanan pangan pada tingkat darurat

16.07.2024 - Update : 16.07.2024
Sudan - negara yang terlupakan dengan krisis kemanusiaan terbesar di dunia

ISTANBUL

Negara Sudan yang terletak di Afrika Timur terus mengalami krisis pengungsi dan kelaparan terbesar di dunia akibat konflik domestik antara tentara dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter selama lebih dari 15 bulan.

Meski jumlah korban jiwa yang terkena dampak langsung dari konflik itu mencapai 16 ribu jiwa, namun jumlah kematian akibat runtuhnya sistem kesehatan jauh lebih tinggi.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) membagikan informasi bahwa 7.720.119 orang telah mengungsi di negara tersebut sejak April 2023, ketika perang saudara dimulai.

Menyebut jumlah orang yang melintasi perbatasan dan pergi ke negara tetangga sebanyak 2.196.355, IOM mengatakan 55 persen di antaranya adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun.

Negara dengan jumlah anak terlantar terbanyak di dunia

UNICEF telah melaporkan bahwa Sudan adalah negara dengan jumlah anak-anak yang paling banyak menjadi pengungsi di dunia, yaitu sebanyak lima juta jiwa.

IOM mencatat 36 persen pengungsi berasal dari Khartoum, 20 persen dari Darfur Selatan, dan 14 persen dari negara bagian Darfur Utara.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengumumkan bahwa ketika situasi terus memburuk di Sudan, perempuan, anak-anak dan seluruh keluarga terpaksa mengungsi, yang mana mereka meninggalkan segalanya.

OCHA menyatakan bahwa Sudan menghadapi "kerawanan pangan terburuk dalam 20 tahun terakhir".

Tingkat kelaparan terburuk di dunia

Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menekankan bahwa 1 dari 5 orang di Sudan mengalami kerawanan pangan pada tingkat darurat.

Ghebreyesus mengatakan 755 ribu orang menghadapi bencana kelaparan dan 25,6 juta orang menghadapi kelaparan akut.

“Ini adalah tingkat kelaparan terburuk yang dicatat oleh Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) di Sudan,” ungkap dia.

Tiga juta orang bisa mati kelaparan

Eatizaz Yusuf, direktur lembaga bantuan kemanusiaan International Rescue Committee (IRC) di Sudan, menyatakan bahwa hampir separuh negaranya membutuhkan bantuan kemanusiaan dan 3 juta orang berada di ambang kelaparan akibat perang yang sedang berlangsung.

Perwakilan UNICEF di Sudan Mandeep O'Brien mengatakan sekitar 8,9 juta anak-anak Sudan menderita kerawanan pangan akut dan penyakit mematikan.

Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell menggarisbawahi bahwa Sudan adalah “salah satu tempat terburuk di dunia” untuk anak-anak.

Russell mencatat bahwa jutaan anak di Sudan menghadapi kekurangan gizi dan tidak dapat bersekolah.

Apa yang telah terjadi?

Pada 2003, untuk menekan pemberontakan di Darfur di barat Sudan, pemerintah dan tentara yang dipimpin oleh Omar al-Bashir mempersenjatai milisi Janjaweed asal Arab, penduduk asli wilayah tersebut, dan menerima dukungan mereka.

Kemudian Milisi Janjaweed yang dituduh melakukan kejahatan perang, termasuk pembunuhan, pemerkosaan dan penyiksaan terhadap warga sipil dalam konflik di Darfur, memperoleh status resmi di bawah Badan Intelijen pada 2013, di bawah kepemimpinan Mohammed Hamdan Dagalu, dengan anggota kurang lebih 5 ribu pasukan.

Dengan meningkatnya kekuatan finansial dan politiknya, Pasukan Dukungan Cepat (RSF) kemudian menjadi kekuatan yang sejajar dengan tentara reguler, yang awalnya mendapat dukungan dari Presiden Bashir dan tentara.

Tentara di bawah komando Abdulfattah al-Burhan dan RSF merebut kekuasaan setelah pemberontakan rakyat pada Desember 2018 dan menggulingkan Presiden Bashir, yang berkuasa selama hampir 30 tahun, pada April 2019.

Kemudian, tentara dan RSF yang berada dalam pemerintahan yang dibentuk dengan partisipasi warga sipil melakukan kudeta bersama terhadap pemerintahan sipil pada tahun 2021.  

Konflik antara Angkatan Darat dan RSF bermula pada pertengahan April 2023, setelah terjadi perselisihan mengenai integrasi RSF ke dalam Angkatan Darat dalam lingkup reformasi militer dan keamanan.

Konflik dengan kekerasan antar partai terus berlanjut di negara tersebut sejak saat itu.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın