Ekonomi

Trump atur tarif baja, aluminium impor

Aturan tarif baru ini juga menyebut pengecualian untuk Kanada, Meksiko dan kemungkinan negara-negara lain

Astudestra Ajengrastrı  | 09.03.2018 - Update : 10.03.2018
Trump atur tarif baja, aluminium impor Presiden AS Donald Trump. (Samuel Corum - Anadolu Agency)

California

Barry Eitel

SAN FRANCISCO

Presiden Donald Trump pada Kamis secara resmi menandatangani aturan soal tarif baru untuk baja dan aluminium yang diimpor ke Amerika Serikat (AS).

Dalam peresmian di Gedung Putih, Trump menandatangani dua ketetapan terpisah yang membebankan 25 persen tarif untuk baja impor dan 10 persen tarif untuk aluminium impor.

"Ini adalah menghinaan kepada negara kita," ujar Trump soal banyaknya baja dan aluminium yang diimpor ke AS sebelum dia menandatangani dua ketetapan tersebut.

Tarif baru ini akan segera berlaku dalam 15 hari. Pengumuman ini menyebut Kanada dan Meksiko sebagai perkecualian, meski Trump berkata keputusan ini bisa saja dihapus jika Gedung Putih tidak puas dengan hasil renegosiasi yang sedang berlangsung dalam North American Free Trade Agreement (NAFTA). Trump juga menyebut aturan baru ini "fleksibel", dan negara-negara lain dapat mendaftarkan diri untuk memeroleh pengecualian juga.

Saat ini, sekitar 90 persen aluminium yang digunakan dalam industri manufaktur AS adalah impor, begitupun sepertiga baja di negara itu. Kelompok-kelompok industri yakin bahwa para konsumen akan menghadapi kenaikan harga beberapa barang karena perubahan tarif ini, mulai dari harga bir dan mobil hingga ribuan barang lain yang memerlukan kedua logam tersebut sebagai bahan baku atau bahan pembungkus.

Trump sebelumnya sudah mengumumkan soal kenaikan tarif ini pada pekan lalu, yang menyulut kritik dari sejumlah politisi Partai Republik dan pemerintahannya sendiri di Gedung Putih. Banyak yang khawatir tarif baru ini akan memicu perang dagang global.

Gary Cohn, penasihat ekonomi Trump, mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin, dengan sumber dari Gedung Putih yang mengonfirmasi bahwa keputusan ini didorong oleh keputusan tarif Trump. Cohn, mantan presiden Goldman Sachs, adalah direktur Dewan Ekonomi Nasional dalam pemerintahan Trump dan merupakan koneksi utama pemerintahan Trump dengan Wall Street.

"Yang disebut dengan 'tarif fleksibel' ini adalah pernikahan dua racun ganas untuk pertumbuhan ekonomi -- proteksionisme dan ketidakpastian," kata Senator Partai Republik Jeff Flake, yang selama setahun ini diketahui kerap mencela keputusan-keputusan Trump secara terbuka, dalam sebuah pernyataan yang dirilis segera setelah Trump meminta pembuatan ketetapan ini.

"Dalam perang dagang tidak ada pemenang, hanya ada kekalahan," lanjut Flake. "Kongres tak akan terlibat ketika pemerintah membuat bencana ekonomi. Saya akan segera membuat draf legislasi yang akan membatalkan ketetapan ini, dan saya meminta keloga-kolega saya untuk mengesahkan draft tersebut sebelum praktik proteksionisme ini semakin merusak ekonomi."


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.