Gunung Agung meletus disertai lontaran batu pijar
Letusan bersifat sementara dan belum mengganggu penerbangan, kata BNPB
Jakarta Raya
Astudestra Ajengrastri
JAKARTA
Gunung Agung kembali meletus dengan ledakan keras disertai lontaran batu pijar pada Senin malam pukul 21.04 WITA, menurut informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menyatakan ketinggian kolom abu teramati 2.000 meter di atas puncak dengan intensitas tebal ke arah barat.
“Karena ke arah barat, maka tidak berpengaruh pada penerbangan. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, demikian pula bandara di Banyuwangi, Jember dan Lombok masih beroperasi normal,” kata Sutopo.
Erupsi yang terjadi secara Strombolian ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi sekitar 7 menit 21 detik.
“Ada lemparan batu pijar dengan arah radial atau melingkar setinggi 2 kilometer, lalu jatuh dan membakar hutan di daerah puncak,” tukas Sutopo, memperingatkan penduduk sekitar untuk mematuhi rekomendasi PVMBG agar tidak melakukan aktivitas di radius 4 kilometer dari puncak gunung.
Menurut Sutopo, dalam radius 4 kilometer tersebut memang tidak ada permukiman penduduk. Tapi, lanjut dia, jika masyarakat yang tinggal di luar radius 4 kilometer merasa takut, maka mereka bisa melakukan evakuasi mandiri.
“Tapi jangan keluar dari daerah Karangasem, ini untuk memudahkan penanganan dan distribusi logistik,” ujar Sutopo.
Sejauh ini, lanjut Sutopo, sudah ada sekitar 800 jiwa yang mengungsi di 11 titik pos pengungsian. Hingga saat ini status Gunung Agung tetap Siaga atau berada di level 3.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.