Regional

Indonesia dan Turki, dua negara yang dekat di hati Palestina

Plt. Duta Besar Palestina untuk Indonesia mengisahkan peran kedua negara terhadap perjuangan bangsa Palestina

Iqbal Musyaffa  | 23.08.2017 - Update : 24.08.2017
Indonesia dan Turki, dua negara yang dekat di hati Palestina Anak-anak Palestina di Tepi Barat dan Gaza turut merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2017 kemarin. Dukungan Indonesia yang konsisten terhadap perjuangan Palestina untuk lepas dari jajahan Israel membuat negara ini dekat di hati rakyat Palestina. (Foto file: Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia)

Jakarta

Iqbal Musyaffa

JAKARTA

Sikap Indonesia yang konsisten berdiri di garda terdepan untuk mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel membuahkan apresiasi dari Pelaksana Tugas (Plt) Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Taher Ibrahim Hamad. Hal ini disampaikannya kepada Anadolu Agency, di Kantor Kedutaan Besar Palestina, Selasa.

“Sejak era [Presiden] Soekarno sampai Joko Widodo, tingkat dukungan Indonesia untuk kami selalu sama. Tidak pernah berubah. Meskipun ada banyak partai, seluruhnya juga mendukung kami,” puji Hamad.

Kedekatan Indonesia dengan Palestina bukan hal baru. Sudah berlangsung sejak awal kemerdekaan, malah. Hamad bercerita, Ulama Besar Palestina Amin al-Husseini memberikan banyak bantuan beasiswa kepada pelajar Indonesia melalui Darul Ifta Yerusalem untuk menuntut ilmu di Kairo, Beirut, dan Damaskus sejak tahun 1940.

“Bahkan di awal kemerdekaan Indonesia, Amin al-Husseini meminta bendera Indonesia dikibarkan berdampingan dengan bendera negara-negara Arab di pelabuhan-pelabuhan sebagai bentuk dukungan kepada Indonesia,” kisahnya.

Saat Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 di Bandung, Amin al-Husseini juga hadir memenuhi undangan dari Indonesia. Kala itu, Presiden Soekarno mengirim undangan sebagai bentuk dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.

Lebih lanjut Hamad mengatakan, sejak kunjungan Presiden Mahmoud Abbas ke Indonesia pada 2008 silam, kedua negara telah menandatangani 6 nota kesepahaman, antara lain pengembangan 1000 aparat sipil Palestina di bidang kesehatan, pendidikan, pelatihan diplomatik, pekerjaan umum, dan pelatihan untuk kepolisian Palestina dalam bidang kejahatan siber.

Hamad mengatakan, saat ini sudah ada 1820 warga Palestina yang dilatih di Indonesia. “Indonesia juga membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan menyumbangkan satu unit alat operasi jantung untuk kami,” tambahnya.

Saking dekatnya Indonesia di hati rakyat Palestina, pada tanggal 17 Agustus lalu, hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia juga diperingati oleh rakyat Palestina bersama-sama dengan warga Indonesia yang ada di Tepi Barat dan Gaza.

“Mereka mengibarkan bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya,” sebut Hamad, seraya berkata peringatan ulang tahun kemerdekaan Indonesia kemarin juga dirayakan di kantor kedutaan besar Palestina di Jakarta.

Plt. Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Taher Ibrahim Hamad (Iqbal Musyaffa - Anadolu Agency)

Terima kasih untuk Turki

Negara lain yang juga istimewa di hati Palestina selain Indonesia adalah Turki. Bersama Indonesia, Turki secara intensif melakukan diplomasi dalam forum internasional sampai akhirnya Palestina disahkan menjadi negara peninjau PBB pada 2012.

“Secara historis, Palestina adalah bagian dari Turki selama 400 tahun di era Ottoman,” kata Hamad.

Di masa-masa krisis ini, pemerintah Turki juga mendonasikan USD 300 juta untuk pengembangkan pendidikan, kesehatan, finansial, bangunan, keamanan, pariwisata, dan pertanian di Palestina.

“Sekitar 9 ribu keluarga di Palestina menerima bantuan makanan dari Turki secara rutin, dan kami sangat berterima kasih untuk itu,” ucapnya.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın