Pesawat Lion Air jatuh di sekitar Tanjung Karawang, Jawa Barat

Iqbal Musyaffa

JAKARTA

Badan SAR Nasional (Basarnas) melaporkan Pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang hilang kontak, Senin.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengonfirmasi peristiwa ini, sekaligus mengabarkan bahwa pusat krisis (crisis center) akan dibangun di Terminal 1 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Jawa Barat.

"Saya akan segera menuju ke sana sekarang, untuk mengetahui bagaimana status pesawat saat ini. Saya merasa prihatin, ya. Basarnas tentu akan melakukan upaya-upaya dan mendoakan adanya kemungkinan terbaik," ujar Menteri Budi kepada wartawan.

Pesawat terbang Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang tersebut hilang kontak pada 06.33 WIB dan diperkirakan jatuh di sekitar Tanjung Karawang, Jawa Barat, kata Basarnas.

Dengan adanya insiden ini, Basarnas akan mengirimkan helikopter dari Lanud Atang Sandjaya untuk melakukan pencarian di lokasi terjatuhnya pesawat. 

Operasi pencarian dan penyalamatan sudah dikerahkan dengan 90 personil Basarnas Jawa Barat yang bergerak untuk operasi SAR awal, kata Humas Basarnas Yusuf Latif.

Sekretaris Perusahaan Air Navigation Didiet KS Radityo mengonfirmasi berdasarkan laporan controller di Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC) bahwa pesawat tersebut memang hilang kontak.

“AirNav selanjutnya akan melaporkan ke Kementerian Perhubungan untuk selanjutnya dilalui tahapan setelah lost contack dan informasi selanjutnya akan disampaikan dari Kementerian Perhubungan,” ungkap Didiet.

Pesawat membawa 188 penumpang yang terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 pilot dan 5 pramugari.

Hingga saat ini belum terkonfirmasi jumlah korban yang tewas maupun selamat.