Jakarta Raya
Erric Permana
JAKARTA
Perusahaan pertahanan Indonesia PT Pindad menyebutkan bahwa Brunei Darussalam telah memesan 45 unit kendaraan tempur lapis baja atau panser Anoa 6 x 6.
Selain itu, ujar Sekretaris Perusahaan Pindad Bayu A Fiantoro, Sultan Brunei juga tertarik dengan senapan serbu jenis SS2 - V2 berkaliber 5.56 mm.
“Kalau Anoa [sudah pesan] sekitar 45 unit, kalau SS2 nya belum tahu berapa [jumlahnya],” ujar Bayu saat dihubungi Anadolu Agency pada Sabtu.
Pemilihan senapan serbu jenis SS2, kata Bayu, merupakan hal wajar, lantaran senapan itu telah dikenal di Asia Teggara.
“Produknya SS2-V4 secara internasional sudah cukup dikenal di Asia Tenggara, Australia,” tambah dia.
Bayu belum mengetahui total nilai pembelanjaan alat utama sistem pertahanan (Alutista) oleh Brunei. Harga setiap alutsista bergantung dari spesifikasi yang diinginkan.
“Tergantung equipmentnya berapa, turretnya kaliber berapa. Jenis spesifikasi mempengaruhi harganya,” tambah dia.
Dalam waktu dekat Pindad berencana untuk bertemu dengan perwakilan Angkatan Darat Brunei Darussalam untuk membahas soal pembelian itu lebih lanjut.
Kamis lalu, Sultan Brunei Darussalam menyaksikan latihan anggota TNI sekaligus pameran alutsista produksi Pindad saat berkunjung ke Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis lalu. Setelah itu, pemerintah Brunei sepakat untuk membeli alutsista buatan Pindad.
Dalam kunjungan itu Sultan juga bermain badminton bersama Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto. Badminton merupakan olahraga yang biasa dilakukan oleh Sultan Brunei.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.