Tahanan Mako Brimob ingin bertemu Aman Abdurrahman
Sementara untuk tuntutan lainnya, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto belum bisa berbicara banyak demi kelancaran proses negosiasi

Jakarta Raya
Pizaro Gozali
DEPOK
Polri mengungkapkan salah satu tuntutan narapidana terorisme yang terlibat dalam insiden di Markas Korps (Mako) Brimob adalah bertemu dengan Aman Abdurahman.
Aman merupakan terdakwa kasus peledakan bom di Jalan MH Thamrin yang juga ditahan di Mako Brimob. Aman juga disebut-sebut sebagai pemimpin spiritual Daesh di Indonesia
“Ya mereka kemarin menuntut itu (bertemu Aman),” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto dalam jumpa pers di Direktorat Satwa Baharkam Polri, Depok, Jawa Barat, Rabu.
Sementara untuk tuntutan lainnya, Setyo belum bisa berbicara banyak demi kelancaran proses negosiasi.
“Mohon maaf kita harus close dulu karena tim negosiasi masih berjalan,” ujar Setyo.
Menurut Setyo, Polisi hingga kini masih terus melakukan pendekatan dengan narapidana terorisme yang menahan sandera bernama Brigader Kepala Iwan Sarjana di rutan Mako Brimob.
Dalam melakukan negosiasi, Setyo mengatakan polisi tidak memberikan tenggat waktu atau deadline.
“Yang penting sampai ada titik temu,” kata Setyo,
Setyo mengatakan para narapidana membawa senjata dalam melancarkan aksi penyanderaan.
Senjata tersebut didapatkan dari polisi yang gugur dalam kerusuhan.
“Kita masih melakukan pendalaman soal jumlah senjatanya karena berada di tangan mereka,” ujar Setyo.