TNI masih dalami penyebab tenggelamnya kapal dan tank
Baru-baru ini, kapal dan tank milik TNI tenggelam di perairan Pulau Seribu dan di sungai Bogowonto, Jawa Tengah
Jakarta Raya
Shenny Fierdha
JAKARTA
Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih terus mendalami penyebab tenggelamnya kapal milik TNI di perairan Pulau Seribu dan tank di sungai Bogowonto baru-baru ini.
"Kecelakaan tank dan kapal itu tentunya tidak kita inginkan tapi sampai saat ini keduanya masih dalam proses penyelidikan, investigasi," ungkap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto usai upacara penganugerahan tanda jasa kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian di markas besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.
Terkait apakah kapal dan tank tenggelam akibat faktor kesalahan manusia atau karena permasalahan mekanik, Hadi mengatakan hal itu belum bisa dipastikan.
"Itu nanti setelah ada hasilnya dari tim investigasi. Kita akan terbuka menyampaikan apa permasalahannya," tukas Hadi.
Terkait aspek keamanan dalam kegiatan outbound murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) yang mengendarai tank bersama TNI AD tersebut, Hadi tidak menjawab.
"Itu bagian dari proses investigasi. Nanti hasilnya bisa dilihat apakah sudah sesuai aturan. Pergerakan tank itu juga akan dilihat dari mana asal perintahnya," tutup Hadi.
Pada Sabtu siang pekan lalu, sebuah tank milik TNI Angkatan Darat Yon 412/Mekanik di Purworejo, Jawa Tengah, yang sedang membawa rombongan murid PAUD dan TK tergelincir dan masuk ke Sungai Bogowonto, Purworejo, Jawa Tengah, menewaskan Prajurit Satu Randi dan seorang guru bernama Iswandari.
Ada tiga tank yang digunakan dalam acara itu dan total ada 152 murid dan 11 guru yang ikut dalam kegiatan.
Tank pertama berhasil melewati sungai dengan mulus tapi tank kedua tergelincir dan masuk ke sungai sehingga tenggelam.
Sementara itu, pada Senin siang, Kapal Motor Cepat (KMC) AD-16-05 milik Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya tenggelam di perairan Kepulauan Seribu ketika sedang berlayar menuju Pulau Pramuka dalam rangka bakti sosial namun seluruh 65 personel Kodam Jaya selamat dan tidak ada korban jiwa.