Wapres: Stunting bisa hambat pertumbuhan negara
Tingginya potensi warga stunting di Indonesia sudah menjadi perhatian World Health Organization (WHO)
Jakarta Raya
Iqbal Musyaffa
JAKARTA
Indonesia termasuk ke dalam salah satu negara dengan potensi stunting atau anak tumbuh kerdil yang tinggi dibanding negara berkembang lainnya.
"Ini berpotensi menghambat pertumbuhan negara," kata Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Senin, melalui keterangan resmi.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Stunting, sebut Kalla, dapat berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, dan penurunan produktivitas.
“Apabila masalah stunting tidak segera diatasi, dapat memengaruhi kinerja pembangunan bangsa terkait ekonomi, kemiskinan, dan ketimpangan,” ujar Kalla.
Tingginya potensi warga stunting di Indonesia, menurut Kalla, bahkan sudah menjadi perhatian World Health Organization (WHO). Oleh karena itu, Wapres meminta masyarakat aktif dalam menjaga pertumbuhan dan gizi anak-anak.
“Tanpa gizi yang cukup dan lingkungan yang baik maka akan sangat membahayakan generasi muda kita,” imbuh Kalla.
Untuk menanganinya, Kalla menekankan kepada orang tua agar bersama tenaga kesehatan dan kader untuk melakukan tindakan pencegahan dini guna menghindari hambatan pertumbuhan.
Ukuran tinggi anak menjadi tolok ukur penting untuk mengetahui anak bertumbuh secara baik atau memiliki masalah pertumbuhan yang membutuhkan intervensi. Informasi yang didapatkan terkait perkembangan bayi bisa dipakai untuk penanganan stunting sejak dini.
“Bayi di bawah umur dua tahun harus ditimbang setiap bulan dan diukur tinggi badannya setiap tiga bulan,” jelas dia.
Terlebih, kekurangan gizi bisa terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir, atau dalam 1000 hari pertama kehidupan. Tetapi stunting baru nampak setelah anak berusia 2 tahun.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.