BUMN produsen masker kehabisan bahan baku
Stok masker yang ada di RNI saat ini hanya tinggal sekitar 50 ribuan saja, dari seharusnya 5 juta hingga 7 juta masker untuk persiapan ibadah haji

Jakarta Raya
JAKARTA
PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sebagai Badan Usaha Milik Negara yang memproduksi masker mulai kehabisan bahan baku produksi.
Direktur Utama RNI Eko Taufik Wibowo mengatakan perusahaan telah bekerja sama dengan distributor pemasok bahan baku produksi masker dari China, namun kini terkendala karena merebaknya wabah virus korona.
Dia mengatakan pada kondisi normal biasanya perusahaan bisa memproduksi masker untuk kebutuhan jemaah haji. Pada Maret ini seharusnya sudah ada stok 5 hingga 7 juta masker untuk persiapan haji.
“Tapi karena kasus [virus korona], bahan baku tidak bisa keluar dari China sehingga stok kosong,” ujar dia di Jakarta, Jumat.
Eko mengatakan stok masker yang ada di RNI saat ini hanya tinggal sekitar 50 ribuan saja yang diproduksi menggunakan sisa-sisa bahan baku yang lama. Stok tersebut hanya mampu untuk memenuhi permintaan dalam kondisi normal ataupun untuk kebutuhan CSR.
Eko menambahkan stok yang ada saat ini tidak boleh dijual, kecuali hanya untuk kebutuhan darurat ataupun kepada BUMN lainnya, seperti Kimia Farma.
Oleh karena itu, Eko mengatakan RNI sudah melaporkan kondisi kelangkaan bahan baku ini kepada Menteri BUMN Erick Thohir serta berupaya mencari pasokan bahan baku lainnya selain dari China, seperti dari Perancis, walaupun memiliki harga yang lebih mahal.
Akan tetapi, dia mengatakan belum ada respon ataupun jawaban dari Perancis untuk memasok bahan baku masker ke Indonesia.
“Dia [pemasok] waktu itu bilang siap kirim, tapi ini sudah hampir sebulan responnya nanti-nanti mulu,” keluh Eko.
Akibat dari ketidakjelasan tersebut, hingga saat ini belum ada komitmen detail terkait pengiriman pasokan bahan baku masker dari Perancis ke Indonesia.
“Mungkin permintaan juga banyak dari negara lain, atau mungkin dia [pemasok] mem-protect produksinya,” ungkap Eko.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.