Erupsi Gunung Lewotobi di NTT tewaskan 9 orang
Hingga siang ini tim SAR telah mengevakuasi 10 jenazah dan ribuan pengungsi
LARANTUKA, NTT
Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, provinsi Nusa Tenggara Timur, kembali erupsi pada Senin dini hari sekitar pukul 00.05 Wita.
Erupsi masuk level IV tersebut mengakibatkan letusan lava pijar, hujan material seperti bongkahan bebatuan, kerikil, serta semburan abu vulkanik hingga radius 7 kilometer.
Tidak hanya itu, sejumlah perumahaman masyarakat serta infrastruktur juga hancur karenanya. Hingga siang ini, tim SAR telah mengevakuasi 10 jenazah dan ribuan pengungsi.
"Tim SAR gabungan Flores Timur, hingga siang ini masih bersiaga dan terus melaksanakan pencarian di sekitar gunung Lewotobi, khususnya di area perumahan masyarakat,” terang Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Maumere, Supriyanto Ridwan.
“Terkait jumlah korban, hingga saat ini masih dalam proses pendataan. Tim SAR masih melaksanakan operasi pencarian di kawasan-kawasan yang kami curigai terdapat korban di reruntuhan bangunan rumah,” imbuh dia.
Dijelaskan, akses menuju perumahan warga yang berada di lereng gunung tersebut cukup sulit.
Pepohonan yang ada di jalur tersebut tumbang dan dipenuhi dengan debu vulkanik. Tidak hanya itu, ancaman banjir lahar dingin dari sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi saat hujan turun juga menjadi ancaman susulan masyarakat sekitar, terutama di daerah Dulipali, Padang Pasir, dan Nobo.
Sampai malam ini, Senin malam pukul 20.00 Wita, jumlah pengungsi yang terdata di BPBD Flores Timur sebanyak 1.403 orang. Informasi terperinci, bihak berwenang melaporkan jumlah pengungsian di Desa Bokang sebanyak 616 orang dan di Desa Konga 787 orang.
Sementara korban meninggal yang berhasil dievakuasi berdasarkan hasil verifikasi berjumlah sembilan orang dan satu korban dalam keadaan kritis di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka.