PPKM Darurat turunkan mobilitas warga Jakarta hingga 21 persen
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi mengatakan meski terjadi penurunan hingga 20 persen di DKI Jakarta, namun di wilayah Jakarta Timur masih terjadi pergerakan yang cukup padat

Jakarta Raya
JAKARTA
Pemerintah Indonesia menyatakan selama 10 hari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat menyebabkan penurunan pergerakan masyarakat di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Khusus di DKI Jakarta, juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi mengatakan penurunan pergerakan masyarakat cukup tinggi hingga 21,3 persen.
“Hanya wilayah Jakarta Timur yang masih cukup padat, sedangkan wilayah Jawa Barat sudah mengalami penurunan meski di wilayah Pantura masih ada pergerakan cukup tinggi,” jelas Dedy dalam konferensi pers virtual terkait PPKM Darurat pada Rabu.
Pemerintah, kata dia, mengapresiasi pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat yang taat dan mematuhi aturan PPKM Darurat tersebut.
Dedy mengimbau semua pihak untuk terus bekerja menekan pergerakan masyarakat hingga 30 persen.
“Dan pada akhirnya mencapai minus 50 persen,” kata dia.
Dia menegaskan turunnya pergerakan masyarakat merupakan prioritas pemerintah saat ini untuk menghambat penyebaran Covid-19.
Sejak 3 Juli lalu, pemerintah memutuskan untuk menerapkan PPKM Darurat hingga 20 Juli di Pulau Jawa dan Bali mendatang menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
Menurut Presiden Jokowi, PPKM Darurat ini merupakan kebijakan yang lebih ketat dari sebelumnya.
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang juga merupakan Koordinator PPKM mengatakan kebijakan pengetatan aktivitas yang berlaku di antaranya mewajibkan perkantoran sektor non esensial menerapkan bekerja dari rumah untuk seluruh karyawannya.
Fasilitas umum, dan mal juga diputuskan untuk ditutup sementara.
Pada Rabu, Indonesia mencatat 54.517 kasus baru Covid-19 yang merupakan catatan tertinggi selama pandemi.
Ini merupakan hari ketiga berturut-turut Indonesia mencatat rekor kasus harian Covid-19.
Menurut data yang dirilis Kementerian Kesehatan, total kasus seluruhnya menjadi 2.670.046.
Kasus meninggal bertambah sebanyak 991 menjadi 69.210, sedangkan jumlah pasien sembuh bertambah 17.762 menjadi 2.157.363.
Sebanyak 443.473 pasien Covid-19 masih dirawat atau menjalani isolasi mandiri.