Sembilan jenis burung di Indonesia terancam punah
Deforestasi, perburuan, dan penangkapan burung dari alam jadi faktor utama penyebab penurunan populasi burung
Jakarta Raya
JAKARTA
Sebanyak sembilan jenis burung di Indonesia terancam mengalami kepunahan pada tahun ini.
Biodiversity Conservation Officer Burung Indonesia, Achmad Ridha Junaid mengatakan beberapa jenis burung yang terancam punah tersebut yaitu, perkici dada-merah (Trichoglossus forsteni), empuloh janggut (Alophoixus bres), empuloh pipi-kelabu (Alophoixus tephrogenys), cucak aceh (Pycnonotus snouckaerti), dan anis kembang (Geokichla interpres).
“Empuloh janggut bahkan kini diperkirakan telah mengalami penurunan hingga 50 persen dari populasi asli di wilayah persebarannya di Pulau Jawa dan Bali,” kata Ridha melalui keterangan tertulis, Rabu.
Dia menjelaskan, faktor utama penyebab penurunan populasi burung tersebut karena deforestasi, perburuan, dan penangkapan burung dari alam.
Karena itu, dia menyoroti pentingnya upaya yang lebih serius dalam mengurangi dampak perburuan maupun penangkapan burung dari alam.
Ridha menambahkan, selain jenis-jenis burung yang mengalami peningkatan kategori keterancaman, ada pula jenis yang mengalami penurunan status keterancaman.
Jenis burung tersebut diantaranya kowak jepang (Gorsachius goisagi), kepudang-sungu kai (Edolisoma dispar), dan bangau sandang-lawe (Ciconia episcopus), kata dia.
Dia menuturkan, jenis-jenis burung tersebut diketahui memiliki wilayah persebaran yang relatif luas dengan kondisi populasi yang relatif stabil sehingga mengalami penurunan kategori keterancaman.
Namun dia mencatat, penurunan kategori keterancaman tidak selalu menandakan terjadi pemulihan populasi suatu jenis di alam.
Dalam beberapa kasus, kata dia, penambahan informasi dalam penentuan kriteria bisa memicu penurunan status keterancaman, seperti yang terjadi pada kowak jepang, kepudang-sungu kai, dan bangau sandang-lawe.
Dia mencontohkan, status keterancaman jenis kepudang jawa (Oriolus cruentus) diturunkan ke dalam kategori kurang data (Data Deficient) karena minimnya catatan perjumpaan jenis ini sehingga dibutuhkan evaluasi yang lebih mendalam lagi terkait status keterancamannya.
“Kini, kepudang jawa menjadi salah satu jenis burung dengan informasi paling minim di Pulau Jawa,” jelas Ridha.
BirdLife International mencatat, Indonesia merupakan rumah bagi setidaknya 17 persen jumlah jenis burung yang ada di dunia dan berada di posisi empat dalam kekayaan jenis burung.
Tetapi, berdasarkan endemisitasnya, Indonesia berada di posisi pertama yang memiliki jenis burung endemis terbanyak di dunia.
Hingga 2021, jumlah jenis burung endemis di Indonesia tercatat sebanyak 532 jenis.
“Peningkatan catatan jumlah jenis endemis di terjadi pada 2020, yakni sebanyak 16 jenis,” tambah Ridha.