Nasional

TNI AD tindak lanjut temuan 3% tentara terpapar radikalisme

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan terkait temuan tersebut

Erric Permana  | 20.06.2019 - Update : 21.06.2019
TNI AD tindak lanjut temuan 3% tentara terpapar radikalisme Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri menggelar apel siaga menjelang pemilihan umum di International Expo Kemayoran, Jakarta, Indonesia pada 14 April 2019. (Anton Raharjo - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Erric Permana

JAKARTA

TNI Angkatan Darat akan menindaklanjuti temuan Kementerian Pertahanan yang menyebut 3 persen anggota TNI terpapar paham radikalisme dan tidak setuju dengan Pancasila.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan terkait temuan tersebut.

Andika memastikan TNI AD akan membuka diri dan melakukan evaluasi.

"Baru kemarin [Kementerian Pertahanan] mengumumkan sama kami sebelumnya kami belum mendengar tapi hari ini kami langsung koordinasi," ujar Andika saat ditanya Anadolu Agency di Mabes AD pada Kamis.

Dia juga mengatakan untuk meredam sebaran paham radikalisme tersebut membutuhkan kerja sama dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat dan tokoh agama serta tokoh adat.

"[Mereka] punya kewajiban membantu bagaimana caranya kita semakin bagus," jelas dia.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut sekitar 3 persen anggota TNI terpapar paham radikalisme.

Ryamizard mengatakan angka tersebut muncul dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh kementeriannya.

"Ini memprihatinkan sekali," ujar Ryamizard di Mabes TNI, Jakarta Timur, pada Rabu.

Selain anggota TNI, Ryamizard juga menyebut bahwa 23,3 persen siswa SMA di Indonesia setuju untuk berjihad untuk menegakkan negara Islam.

Bahkan kata dia, 19,4 persen PNS tidak setuju dengan ideologi Pancasila.

Dia menilai saat ini ideologi Pancasila telah luntur.

"Sekarang tidak ada masalah. Tapi 20-30 tahun lagi, kalau kita biarkan pemimpin bangsa ini, mungkin yang kemarin 30 tahun lalu masih mahasiswa, ke depan dia akan jadi Presiden, akan jadi Panglima TNI, atau Kapolri, dia menganut khilafah," jelas dia.

Dia meminta kepada anggota TNI untuk menjalankan tugas pokoknya menjaga dan mengamankan ideologi negara, Pancasila, dan konstitusi negara.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.