Satu tentara Turki gugur akibat ranjau di Suriah utara
Bom rakitan yang dipasang oleh para teroris di Suriah utara meledak saat prajurit Turki lewat
Ankara
Hamdi Çelikbaş
ANKARA
Satu tentara Turki gugur dan enam lainnya terluka setelah sebuah ranjau yang dipasang oleh para teroris YPG/PKK meledak di wilayah Operasi Mata Air Perdamaian.
Dalam pernyataan dari kementerian pertahanan Turki, ranjau itu meledak saat para prajurit melintas.
Kantor kepala staf militer Turki menyampaikan bela sungkawa kepada seluruh keluarga tentara yang gugur.
Turki bertekad akan menumpas organisasi teroris tersebut hingga ke akar-akarnya.
Turki meluncurkan Operasi Mata Air Perdamaian untuk mengamankan perbatasannya dengan menghilangkan unsur-unsur teroris dan memastikan kembalinya pengungsi Suriah dengan aman dan integritas wilayah Suriah.
Menurut Turki, kelompok teroris PKK dan cabangnya YPG/PYD merupakan ancaman terbesar bagi masa depan Suriah, yang membahayakan integritas teritorial dan struktur kesatuan negara.
Turki berencana untuk memukimkan kembali 2 juta warga Suriah di zona aman selebar 30 kilometer yang akan didirikan di Suriah, membentang dari Sungai Eufrat ke perbatasan Irak, termasuk Manbij.
Namun, kehadiran kelompok teroris seperti PKK, PYD dan YPG mengancam keamanan zona tersebut.
Turki telah membersihkan area seluas 4.000 kilometer persegi di Suriah dari kelompok-kelompok teroris dalam dua operasi lintas-perbatasan.
Sejak 2016, Turki telah melakukan dua operasi militer besar di Suriah barat laut - Operas Perisai Eufrat dan Ranting Zaitun - untuk membersihkan wilayah dari kelompok teroris Daesh dan YPG.
PKK merupakan organisasi teroris yang diakui oleh Turki, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.
Organisasi teroris itu bertanggung jawab atas kematian lebih dari 1.200 personil keamanan (tentara dan polisi) dan warga sipil Turki, termasuk wanita dan anak-anak.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.