Turki tak akan biarkan koridor teror di perbatasan selatan
Patroli militer akan dimulai di bagian barat dan timur perbatasan Operasi Mata Air Perdamaian sedalam 10 km, kecuali Qamishli
Ankara
Burak Bir
ANKARA
Kementerian Pertahanan Nasional Turki menegaskan tidak akan membiarkan koridor teror di perbatasan selatannya dan perang melawan terorisme akan terus berlanjut.
"Dilaporkan oleh Federasi Rusia bahwa YPG telah ditarik 30 kilometer jauhnya mulai dari perbatasan Turki-Suriah serta dari Manbij dan Tal Rifat bersama senjata berat mereka pada akhir periode 150 jam," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, Selasa.
Kementerian mengatakan bahwa patroli bersama antara Turki dan Rusia akan dilakukan di barat dan timur perbatasan Operasi Mata Air Perdamaian sedalam 10 kilometer, kecuali Kota Qamishli.
"Turki tidak akan pernah membiarkan pembentukan koridor teror di selatan perbatasannya dan perjuangan kami melawan organisasi teroris, khususnya DAESH dan PKK/YPG, akan terus berlanjut dengan tekad," tambah kementerian.
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa membangun koridor perdamaian akan memastikan pemulangan sukarela dan aman bagi para pengungsi Suriah ke rumah mereka.
Turki meluncurkan Operasi Mata Air Perdamaian pada 9 Oktober untuk mengamankan perbatasannya dengan menghilangkan unsur-unsur teroris guna memastikan kembalinya pengungsi Suriah dengan aman dan integritas wilayah Suriah.
Pekan lalu, pada 22 Oktober 2019, Erdogan dan Putin menggelar pertemuan di kawasan Sochi, Rusia.
Ankara dan Moskow mencapai kesepakatan di mana teroris PKK/YPG akan mundur 30 kilometer (19 mil) dari perbatasan Turki dengan Suriah utara dalam waktu 150 jam dan pasukan keamanan dari Turki dan Rusia akan melakukan patroli bersama di sana.
Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa - bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi.