Pekerja mengangkat kayu untuk dijadikan ganjalan pada lori jalur kapal tunda (tugboat) yang terparkir menanti diperbaiki di galangan atau bengkel kapal di salah satu kapling docking Muara Angke, Jakarta Barat, 11 September 2017. (Megiza Asmail – Anadolu Agency)
Tugboat besi dan kayu seberat puluhan gross tonnage masuk ke bengkel ketika badan kapal sudah mengalami bocor atau kayu-kayu mulai dimakan kutu dan teritip. (Megiza Asmail – Anadolu Agency)
Selain bocor, umumnya tugboat masuk ke bengkel juga ketika ketebalan plat besi pada badan kapal harus diperiksa. (Megiza Asmail – Anadolu Agency)
Pemeriksaan kapal tidak hanya dilakukan pada bagian yang terendam air, namun area deck juga diperiksa. Untuk bagian luar, biasanya pemeriksaan diakhiri dengan pengecatan ulang. (Megiza Asmail – Anadolu Agency)
Untuk perbaikan satu kapal tunda, biasanya pengelola bengkel menerjunkan 10-20 pekerja. Jika kapal masuk dock dalam kondisi rusak berat, maka pekerja membutuhkan waktu 3-4 bulan. (Megiza Asmail – Anadolu Agency)
Dengan pekerjaan berat memperbaiki badan kapal, biasanya pengelola bengkel memberikan jatah istirahat tiap tiga atau empat jam sekali. (Megiza Asmail – Anadolu Agency)
Pekerja bengkel kapal ini dibagi menjadi beberapa tim yaitu tukang pakal, dempul, dan terakhir bagian pengecatan. (Megiza Asmail – Anadolu Agency)
Biasanya, kapling-kapling bengkel kapal ramai pada akhir tahun. Hal itu dikarenakan kondisi angin laut yang biasanya meningkat. (Megiza Asmail – Anadolu Agency)
Untuk harga perbaikan badan kapal pengelola bengkel kapal menentukan jasa sesuai dengan ukuran kapal. (Megiza Asmail – Anadolu Agency)