Regional

Laporan: 1 dari 4 warga Myanmar hidup miskin

Laporan “Survei Kondisi Kehidupan Myanmar 2017” ini dilakukan atas bantuan keuangan dan teknis dari Bank Dunia dan PBB

Pizaro Gozali İdrus  | 28.06.2019 - Update : 29.06.2019
Laporan: 1 dari 4 warga Myanmar hidup miskin Warga Myanmar terlihat di Yangon. Pemerintah dan Bank Dunia menyatakan satu dari empat warga Myanmar berada di bawah garis kemiskinan. (İslam Yakut - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Pizaro Gozali

JAKARTA

Survei oleh pemerintah Myanmar menunjukkan satu dari empat warganya masih hidup di bawah garis kemiskinan, lansir Myanmar Times pada Jumat.

Laporan berjudul “Survei Kondisi Kehidupan Myanmar 2017” ini dilakukan dengan bantuan keuangan dan teknis dari Bank Dunia dan PBB.

Namun, persentase penduduk di bawah garis kemiskinan turun dari 48,2 persen pada 2005 menjadi 24,8 persen pada 2017, kata laporan itu.

Meskipun populasi meningkat di negara itu, jumlah orang miskin menurun dari 18,7 juta orang pada 2005 menjadi 11,8 juta orang pada 2017.

Data untuk laporan tersebut dikumpulkan pada tahun 2017, sehingga angka sebenarnya mungkin berbeda dengan sekarang, kata U San Myint, direktur jenderal Badan Statistik Myanmar.

Di Myanmar, orang yang hidup dengan K15.00 atau sekitar Rp14.00 sehari dianggap di bawah garis kemiskinan, kata U San Myint.

Namun, orang yang berada di atas garis kemiskinan di Myanmar juga masih rentan dan dapat jatuh ke bawah garis karena faktor yang tidak terduga seperti masalah kesehatan atau kehilangan pekerjaan.

Survei ini dilakukan setiap lima tahun sekali dan data survei digunakan dalam upaya pengentasan kemiskinan pemerintah

"Kami mempertimbangkan data dari laporan ketika kami memutuskan anggaran daerah dan negara bagian," kata U San Myint.

Berdasarkan survei, Negara Bagian Chin memiliki tingkat kemiskinan tertinggi sebesar 58 persen, sedangkan Negara Bagian Rakhine berada di urutan kedua dengan 41,6 persen.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın