Sekitar 13.000 warga dievakuasi akibat aktivitas Gunung Taal, Filipina
Pada Minggu kemarin, terjadi 74 gempa vulkanik di sekitar Gunung Taal dalam 24 jam belakangan

Jakarta Raya
JAKARTA
Filipina telah mengevakuasi sekitar 13.000 warganya di Provinsi Batangas akibat letusan freatomagmatik dan gempa vulkanik Gunung Taal yang terjadi secara terus-menerus.
Adapun letusan freatomagmatik terjadi ketika magma berinteraksi dengan air di permukaan atau bawah permukaan.
Berdasarkan data Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional (NDRRMC), sekitar 5.000 orang berada di 21 pusat evakuasi provinsi setempat.
Sementara, sekitar 8.900 orang lainnya telah mengungsi ke tempat lain sejak erupsi Gunung Taal pada 1 Juli.
NDRRMC mencatat terdapat sekitar 14.000 warga yang tinggal di lima daerah berisiko tinggi akibat aktivitas Gunung Taal di Kota Laurel dan Agoncillo, Batangas.
Juru Bicara NDRRMC Mark Timbal mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan otoritas daerah setempat apakah proses evakuasi warga di daerah dengan risiko tinggi telah selesai.
“Ada beberapa warga yang pergi ke kerabatnya tanpa memberi tahu pemerintah setempat dan Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan sedang berusaha untuk menjangkau mereka,” kata Mark dikutip dari media lokal PhilStar, Senin.
Pada Minggu, Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) mencatat terjadi 74 gempa vulkanik di Gunung Taal dalam 24 jam belakangan.
Philvolcs mencatat emisi gas sulfur dioksida dalam kadar tinggi dengan rata-rata 6.488 ton pada Sabtu.
Kawah utama Gunung Taal juga terlihat mengeluarkan gumpalan uap yang naik hingga 1.000 meter.
Gunung Taal masih berstatus Siaga Level 3, yang artinya terdapat potensi erupsi eksplosif akibat magma yang keluar dari kawah utama.
Masyarakat dilarang memasuki seluruh area Pulau Gunung Api Taal, yang merupakan zona bahaya permanen.