Regional

Singapura kembangkan nyamuk Wolbachia atasi demam berdarah

Fasilitas baru menghasilkan 5 juta nyamuk Wolbachia setiap minggu

Muhammad Nazarudin Latief  | 03.12.2019 - Update : 03.12.2019
Singapura kembangkan nyamuk Wolbachia atasi demam berdarah Ilustrasi: Nyamuk. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

National Environment Agency's (Badan Lingkungan Hidup/NEA) Singapura mengembangkan fasilitas pengembangbiakan nyamuk senilai USD5 juta untuk memerangi wabah demam berdarah.

Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Air Amy Khor mengatakan tahun ini ada sebanyak 15.000 kasus demam berdarah dengan 20 kematian.

Menurut dia, pemanasan global dan perubahan iklim kemungkinan akan memperburuk situasi demam berdarah Singapura.

"Ini karena nyamuk berkembang biak lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi, dan virus dengue juga bereplikasi lebih cepat, sehingga dapat ditularkan dengan lebih efisien," ujar dia seperti dilansir Channel News Asia.

Fasilitas baru ini mempunyai kemampuan 10 kali lipat dari fasilitas NEA terdahulu di Neythal Road NEA, fasilitas baru yang disebut Ang Mo Kio ini bisa menghasilkan lima juta nyamuk per minggu. Ini penting untuk membantu NEA memperluas uji coba lapangan Proyek Wolbachia.

Proyek Wolbachia berusaha menginfeksi nyamuk jantan aedes aegypti dengan bakteri Wolbachia. Sehingga ketika kawin dengan betina, telurnya tidak akan menetas. Nyamuk yang terinfeksi Wolbachia jantan juga tidak menggigit.

Proyek Wolbachia memasuki fase keempat pada November 2019, memperluas uji coba ke 284 blok perumahan di Tampines West dan Nee Soon East. Sebelumnya, fase 3 mencakup 144 blok perumahan di area yang sama dan mencapai tingkat penekanan 90 persen.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın