Dihina surat kabar Yunani, presiden Turki ajukan tuntutan
Erdogan keberatan karena foto dirinya ditempatkan di berita utama surat kabar bersama dengan kata-kata umpatan dalam bahasa Turki dan Inggris
Ankara
Baris Kilic
ANKARA
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengajukan tuntutan pidana terhadap empat pimpinan surat kabar Yunani, Dimokratia, pada Senin.
Menurut pengacara presiden Huseyin Aydin, Erdogan keberatan dengan berita utama yang dirilis Dimokratia pada 18 September.
Aydin menyebut penulis artikel Manolis Kotakis, editor Andreas Kapsampelis dan Yorgos Giatroudak, serta pemimpin redaksi Dimitris Rizoulis sebagai "tersangka".
Menyusul pengaduan tersebut, jaksa penuntut di Ankara meluncurkan penyelidikan terhadap surat kabar itu.
Dalam pengaduannya, presiden Turki menyatakan keberatan karena foto dirinya ditempatkan di berita utama surat kabar bersama dengan kata-kata umpatan dalam bahasa Turki dan Inggris.
"Bungkamnya publik Yunani terhadap kasus ini menunjukkan bahwa kebrobrokan moral tidak hanya terjadi di kalangan marjinal," ujar Erdogan.
"Mengumpat adalah hal yang sangat memalukan dan tindakan tercela, bukan untuk lawan bicaranya, tetapi bagi mereka yang melontarkannya," tegas presiden yang sekaligus menekankan bahwa tindakan ini tak hanya menargetkan pemimpin negara, tetapi juga kepentingan bangsa Turki yang dibela Erdogan.
*Ditulis oleh Jeyhun Aliyev
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.