Para ilmuwan Turki rampungkan ekspedisi Samudra Arktik kedua
Selama perjalanan di laut Arktik, para ilmuwan mengerjakan 14 proyek berbeda di sejumlah titik pengambilan sampel yang berbeda, kata wakil pemimpin ekspedisi
SAMUDRA ARKTIK
Para ilmuwan Turki pada Selasa menyelesaikan ekspedisi selama 22 hari di Samudra Arktik, setelah merintis proyek-proyek baru dan mengumpulkan data di sepanjang perjalanan.
Pada tanggal 4 Juli, sebuah kapal yang mengangkut sembilan orang berlayar di Samudra Arktik dengan kapal penelitian PolarXplorer di bawah koordinasi Lembaga Penelitian Polar MAM, bagian dari Lembaga Penelitian Ilmiah dan Teknologi Turki (TUBITAK).
Ersan Basar, wakil pemimpin ekspedisi, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa mereka menyeberangi Laut Barents, utara pantai Norwegia, dan mengerjakan 14 proyek berbeda di sejumlah titik pengambilan sampel.
Basar mengatakan para kru juga berangkat ke kepulauan Svalbard di Kutub Utara, Norwegia.
Menekankan bahwa kapal PolarXplorer ideal untuk pekerjaan kelautan, dia mengatakan mereka melakukan perjalanan lebih dari 2.000 mil laut (3.700 kilometer).
Selama perjalanan, mereka menghadapi sejumlah tantangan, ujar dia, termasuk gelombang besar dan badai di laut.
Menekankan mereka akan mengirimkan sampel ke Turki untuk diperiksa di laboratorium, dia mengatakan para ilmuwan dapat mengambil manfaat dari studi ini dan menghasilkan artikel dan laporan ilmiah.
Bekerja di Samudra Arktik memiliki keuntungan bahwa mereka dapat bekerja 24 jam sehari, sebut dia, dengan sisi negatifnya yaitu rutinitas tidur dan bioritme mereka terganggu.
Ozgun Oktar, seorang anggota ilmuwan Turki, mengatakan mereka melakukan proyek pemantauan polusi yang disebabkan oleh manusia dan ekosistem Arktik.
Mengungkapkan dia telah mengunjungi daerah kutub Bumi sejak 2016, dia menambahkan, "Sangat menyedihkan melihat bagaimana hal-hal telah benar-benar berubah setiap tahun dibandingkan dengan yang sebelumnya."