Pemilu lokal Turki akan jadi 'pesta demokrasi'

Baris Gundogan

ANKARA

Warga Turki akan pergi ke tempat pemungutan suara pada Minggu untuk mengikuti pemilihan lokal setelah kampanye dan pidato para politisi yang dilakukan secara demokratis.

Turki mengadakan pemilu lokal pertama kali pada 12 Agustus 1930, menurut data yang dikumpulkan oleh Anadolu Agency.

Pada Minggu, jajak pendapat lokal akan diadakan untuk yang ke-19 kalinya.

Warga Turki telah beberapa mengikuti pemilu lokal ini pada pada tahun 1934, 1938, 1942, 1946, 1950, 1955, 1963, 1968, 1973, 1977, 1984, 1989, 1989, 1999, 1999, 2004, 2009 dan 2014.

Jajak pendapat hari Minggu akan menandai pemilihan lokal pertama di Turki di bawah sistem pemerintahan presidensial yang baru, yang diadopsi dalam referendum April 2017.

Sekitar 1.389 kandidat akan mencalonkan diri dalam pemilihan yang melibatkan partisipasi 12 partai politik serta kandidat independen untuk 30 metropolitan, 51 provinsi, 519 distrik metropolitan, 403 distrik, 386 kota.

Para pemilih juga akan memilih 50.236 kepala daerah, termasuk 32.046 untuk kota madya dan 18.190 untuk desa, pada Minggu.

Sekitar 23.044 kota madya, 1.277 dewan provinsi, 128.172 dewan penatua, 73.506 anggota dewan kota juga akan dipilih.

Lebih dari 1 juta kandidat dari semua partai politik akan mencalonkan diri dalam pemilihan.

- Kampanye pencinta lingkungan

Partai-partai politik mengadakan kampanye mereka di lingkungan yang demokratis selama hampir dua bulan.

Sebelum kampanye pemilihan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) akan menghindari kebisingan dan polusi visual dalam kampanye.

Partai-partai politik lain juga memberikan dukungan pada "kampanye lingkungan" yang diluncurkan oleh Partai AK yang berkuasa karena semua partai menggunakan spanduk, selebaran, dan bahan cetakan lainnya yang jauh lebih sedikit selama kampanye mereka.

Sebagian besar pihak membagikan tas katun dengan gambar dan logo pesta.

- Kontes pemilihan yang demokratis

Kampanye pemilihan dilakukan dalam lingkungan yang demokratis di mana partai-partai politik membuka kantor kampanye yang berdekatan dan mengibarkan spanduk serta poster mereka berdampingan.

Calon juga dibawa ke media sosial untuk berkampanye, berbagi video pemilihan mereka dan berjanji melalui media digital, sementara beberapa kandidat muncul di saluran televisi streaming.

* Ditulis oleh Erdogan Cagatay Zontur