Pengunjung banjiri makam bapak pendiri Turki pada peringatan wafatnya
Ataturk wafat di Istanbul usia 57 tahun pada 10 November 1938

ANKARA
Ribuan pengunjung memberi penghormatan kepada Mustafa Kemal Ataturk di monumen makamnya “Anitkabir” di ibu kota Turki pada Rabu.
Hari itu menandai peringatan 83 tahun wafatnya bapak pendiri Turki.
Masyarakat menyaksikan upacara pergantian pasukan penjaga di Anitkabir, dan menunggu dalam antrian untuk mengunjungi museum di tempat itu.
Berbicara kepada Anadolu Agency, Kudret Yilmaz, salah satu pengunjung, mengatakan bahwa dia sering mengunjungi tempat peristirahatan terakhir Ataturk itu.
Menggarisbawahi Turki berutang banyak hal kepada Ataturk, Yilmaz mengatakan, “Sangat senang kami memilikinya, untungnya, dia mendirikan Republik Turki. Adalah tugas saya dan tugas generasi berikutnya untuk menjaga Republik kita tetap hidup.”
Pengunjung lain, Arda Atesci juga mengaku sangat senang berada di Anitkabir.
Atesci, yang cacat dan mendapatkan perawatan di rumah sakit, mengatakan, “Kami susah mendapat izin dari rumah sakit. Saya berbicara dengan pejabat rumah sakit sehingga mereka memberi saya izin untuk mengunjungi Anitkabir."
Rukiye Binbasaran, yang mengambil cuti dari pekerjaannya hanya untuk mengunjungi Anitkabir, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa hari ini adalah hari berkabung bagi bangsa Turki.
Fatma Efe, 80, yang datang ke Ankara dari provinsi Eskisehir, merasa gembira pada kunjungan pertamanya ke Anitkabir.
Dia mengatakan Ataturk membebaskan Turki dari cengkraman pasukan musuh.
Banyak pengunjung meletakkan bunga di dalam makam.
Masyarakat Turki berhenti beraktivitas pada pukul 09.05 waktu setempat, sirene meraung untuk menandai wafatnya Ataturk pada usia 57 tahun, dan jutaan orang di seluruh negeri mengheningkan cipta selama dua menit.
Pertempuran kemerdekaan Turki dimulai pada 15 Mei 1919, ketika peluru pertama melawan pasukan pendudukan Yunani ditembakkan. Prestasi luar biasa di medan perang membuat Turki merdeka, dan Republik Turki didirikan pada 29 Oktober 1923.
Ataturk menjadi presiden pertama Republik sampai 10 November 1938, ketika dia wafat di Istanbul.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.