Türkİye

Turki: Armenia harus terima realitas lapangan di Karabakh

Serangan yang dilakukan oleh elemen tentara Armenia terhadap pasukan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh jelas sebuah pelanggaran gencatan senjata, kata pejabat Turki

Umar Idris  | 29.12.2020 - Update : 30.12.2020
Turki: Armenia harus terima realitas lapangan di Karabakh Rakyat Azerbaijan berkumpul untuk merayakan kesepakatan yang dicapai untuk menghentikan perebutan wilayah Nagorno-Karabakh, di Ganja, Azerbaijan pada 10 November 2020. Dalam pidato yang disiarkan televisi, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengumumkan berakhirnya konflik antara Baku dan Yerevan dengan kesepakatan baru. ( Arif Hüdaverdi Yaman - Anadolu Agency )

Ankara

Jeyhun Aliyev

ANKARA

Turki mengecam pelanggaran gencatan senjata dan serangan terhadap prajurit dan warga sipil Azerbaijan oleh pasukan Armenia baru-baru ini di Nagorno-Karabakh.

"Serangan yang dilakukan di Karabakh Atas [Nagorno-Karabakh] terhadap angkatan bersenjata Azerbaijan oleh elemen Armenia, yang menolak untuk meletakkan senjata dan mundur, merupakan pelanggaran yang jelas atas rezim gencatan senjata yang ditetapkan oleh Deklarasi Trilateral tertanggal 9 November, 2020," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Hami Aksoy, dalam sebuah pernyataan.

Unsur-unsur Armenia -sebuah detasemen enam sisa angkatan bersenjata Armenia- melanggar gencatan senjata di Nagorno-Karabakh pada hari Minggu dan membunuh seorang tentara Azerbaijan ke arah desa Aghdam (Akaku) di wilayah Khojavend, Kementerian Pertahanan Azerbaijan pada Senin.

Korban dan cedera dari pihak militer dan sipil masih bertambah akibat dari serangan elemen bersenjata Armenia yang terjadi pada 26 November, 8 Desember dan 11 Desember, dan terakhir pada 27 Desember.

"Sebagai penandatangan Deklarasi Trilateral, tanggung jawab utama untuk penarikan semua elemen Armenia yang bersenjata dan kepatuhan pada rezim gencatan senjata terletak di Armenia, "kata Aksoy.

Ia menekankan bahwa pihak Azerbaijan memberikan "tanggapan yang diperlukan" dengan menggunakan hak pembelaan diri terhadap "provokasi" dari unsur-unsur angkatan bersenjata Armenia.

"Agar menjadi pemangku kepentingan perdamaian abadi yang coba dibangun di kawasan, Armenia harus menerima kenyataan di lapangan dan memenuhi komitmen yang telah dilakukan dengan Deklarasi Trilateral," tambahnya.

Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan di Twitter bahwa sebagai akibat dari tindakan yang diambil, keenam anggota kelompok bersenjata ilegal Armenia "dilumpuhkan" dan juga diperingatkan agar tidak ada "tindakan tegas" oleh tentara Azerbaijan jika insiden seperti itu terjadi lagi.



Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.