Drone Bayraktar TB3 berhasil lakukan lepas landas dan pendaratan pertamanya di TCG Anadolu
Perusahaan Turkiye yang merancang dan memproduksi TB3 Baykar mengatakan bahwa drone tempurnya berhasil menyelesaikan uji lepas landas dan pendaratan dari kapal induk TCG Anadolu
ISTANBUL
Pesawat tempur tak berawak (UCAV) Bayraktar Tactical 3 (TB3) pada Selasa ini berhasil melakukan lepas landas dan pendaratan pertamanya di landasan TCG Anadolu, kapal induk milik militer Turkiye.
Perusahaan Turkiye produsen UCAV tersebut, Baykar, mengungkapkan bahwa drone TB3 berhasil menyelesaikan uji lepas landas dan pendaratan di kapal landasan pendek setelah berhasil menyelesaikan uji ramp.
Baru-baru ini, prototipe TB3 1 dan 2, PT1 dan PT2, lepas landas dari pusat pelatihan dan pengujian penerbangan Baykar di Kesan, Edirne, dan dipindahkan ke Komando Bandara Dalaman, Mugla, dari PT1 di dekat kapal amfibi TCG Anadolu (L-400) dan lulus “tes pendekatan” tanpa masalah.
PT2 menyelesaikan uji coba kapalnya dari laut lepas dan pada Selasa ini berhasil lepas landas dari landasan pendek TCG Anadolu yang memiliki kemiringan 12 derajat.
UCAV itu melakukan uji terbang selama 46 menit di atas titik pertemuan di Laut Aegea dan Mediterania, setelah itu berhasil mendarat di landasan pendek yang sama tanpa menggunakan peralatan pendukung pendaratan apa pun.
UCAV juga berhasil menyelesaikan uji kinerja sistem ketinggian, yang mencapai ketinggian 36.310 kaki selama penerbangan yang dilakukan di Pusat Uji dan Pelatihan Penerbangan Baykar pada 25 Juni.
Penerbangan ini dilakukan dengan menggunakan mesin PD-170, yang dikembangkan oleh TUSAS Engine Industries (TEI), sehingga mencapai tonggak penting lainnya dalam pengembangannya.
TB3 lepas landas dari jalur landai untuk pertama kalinya pada 1 Juni. Jalan lepas landas tersebut dibangun oleh para insinyur Baykar di pusat pelatihan dan pengujian penerbangan perusahaan.
TB3 telah terbang total selama 700 jam dalam uji penerbangan yang dilakukan sejauh ini. Pada 20 Desember 2023, UCAV berhasil mengudara selama 32 jam sebelum mendarat, menempuh jarak 5.700 kilometer di udara.
Pada 26 Maret, TB3 terbang untuk pertama kalinya dengan sistem elektro-optik AselFLIR-500, yang dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Turki Aselsan.
Selama penerbangan, integrasi sistem pengenalan, pengawasan dan akuisisi objektif berhasil dilakukan, yang memiliki kinerja lebih tinggi dibandingkan dengan yang setara di pasar.
TB3 adalah versi perangkat tempur di laut dari TB2 dan oleh karena itu dapat diangkut dengan kapal dengan landasan pendek.
Perangkat militer itu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi melalui satelit, yang beroperasi di luar jangkauan penglihatan stasiun kendalinya.
Selain misi pengintaian, pengawasan dan intelijen, TB3 juga akan mampu melakukan misi serangan terhadap target statis dan dinamis menggunakan berbagai amunisi pintar.
Baykar telah menandatangani perjanjian ekspor dengan total 35 negara, 34 di antaranya telah membeli TB2 dan 10 negara telah membeli Akinci.